Rabu, 21 Maret 2012

Memory


Hallooooo :D
Masih membahas tentang Psikologi. Topik yang akan kita ulas kali ini adalah Memory. Waaah, memory?

Yup! Memory atau ingatan adalah sesuatu yang peranannya sangat penting bagi kehidupan kita sehari-hari. Bayangin aja kalau kita hidup tanpa kemampuan untuk mengingat. Pasti susah, susaaaah banget. Hal-hal yang pernah alami tidak pernah masuk dan berproses dalam pikiran kita. Dan ketika ada hal yang menuntut kita untuk merespon sesuatu/stimulus (meskipun stimulus tersebut sudah pernah didapatkan sebelumnya) yang masuk melalui alat indera, maka akan terjadi kebingungan untuk memberikan respon, karena tidak ada ingatan yang bisa membantu kita merespon stimulus tersebut. Sudah menyadari sebagian atau bahkan seluruh peranan dan fungsi memory? Syukurilah kawan ^.^


Nah, bagaimana dengan informasi yang sudah tersimpan? Apakah selamanya ia akan disana?
Tentu saja tidak. Ada peristiwa yang terjadi di proses kognitif kita yang disebut Lupa/forgetting. Pernah mengalaminya? *pernaaaaaaah, sering malah* *keliatan pikun* *maaf*

(Kita akan mengulas tentang Forgetting nanti :D)

Ada yang tidak pernah lupa? Kalau ada, waaaah, hebat! Berarti semua informasi yang masuk, langsung tersimpan ke LTM. *ini si vika ngomongin apa sih? LTM?*
Baiklah, akan saya jelaskan.

sebelum ke LTM, ada proses yang harus dilewati oleh informasi, yaitu:
Sensory Register. Sensory Register ini diibarakan proses regristasi atau pendaftaran. #tsaaaaaaaah
Sensory Register adalah proses pertama tahap pemrosesan memori untuk mengenali stimulus melalui alat indera. Kapasitas memori di Sensory Register adalah unlimited, karena informasi yang masuk juga tidak terhingga banyaknya. Sebuah informasi sebelum masuk memang harus dikenali dan didaftarkan terlebih dahulu.


Setelah informasi melewati Sensory register, maka proses selanjutnya informasi akan masuk ke Short Term Memory (memory jangka pendek). Seperti namanya, informasi yang tersimpan di STM bersifat sementara serta terdapat kemungkinan terjadinya lupa. Informasi di Short Term Memory  hanya akan bertahan selama > 30 detik jika informasi tidak diperbaharui.


Selanjutnya, jika kondisi memungkinkan, maka informasi akan masuk ke LTM, singkatan dari Long Term Memory atau memori jangka panjang. Jadi, semua informasi yang tersimpan di LTM bersifat permanen dan tidak akan hilang. Kapasitas yang terdapat di LTM tidak terbatas.

Berikut skemanya:

nb: 
Encoding: Penklasifikasian informasi
Retrieval: Pemanggilan informasi yang telah disimpan

Dari Sensory Register (Sensory Memory) menuju Short Term Memory ada proses pemberian atensi. Sebuah informasi masuk ke STM harus disertai dengan perhatian, sehingga proses mengingat bisa terjadi.

*tadi dibilang diatas kalo di LTM tidak ada peristiwa Forgetting. Tapi kok di skemanya ada?*

Proses lupa yang terjadi di Long Term Memory tidak sama dengan lupa yang terjadi di Short Term Memory. Peristiwa lupa di LTM tidak benar-benar bararti sebuah informasi akan hilang atau lenyap. Contoh dari proses lupa di LTM adalah ketika kita diberikan pertanyaan tetapi kita belum mampu menjawab pertanyaan tersebut secara langsung karena kita lupa jawaban yang dimaksud, padahal di sisi lain, kita tahu dan pernah ingat jawaban yang dimaksud. Tetapi, justru ketika kita hendak tidur (atau keadaan lain), kita tiba-tiba kembali teringat tentang jawaban yang kita cari tadi siang. “oo iya, jawabannya ini toh..”
*saya cukup sering mengalami kejadian seperti ini -______-*

Lupa di LTM terjadi karena adanya kesalahan dalam proses registrasi.

Analogi: Misalnya kita memiliki tugas untuk membuat makalah. Selesai membuatnya di Ms. Word, kemudian yang kita lakukan adalah menyimpan data tersebut di folder yang kita inginkan (tentu saja folder yang ada hubungannya dengan makalah tersebut). Ataupun jika tidak dalam bentuk folder, nama dokumen akan kita sesuaikan dengan isi makalah. Maka jika suatu saat kita membutuhkan dokumen tersebut, maka akan dengan mudah kita mendapatkannya.

Nah, lupa yang terjadi karena proses registrasi yang salah adalah ketika kita selesai menulis makalah,  kemudian kita lakukan adalah menyimpan dokumen makalah tersebut secara asal-asalan. Dengan nama file yang asal ketik, misal: ‘gvkwygfhxds’ dan bahkan tersimpan secara otomatis di folder yang belum kita sesuaikan sebelumnya. Sehingga, ketika kita memerlukan dokumen itu lagi, akan membutuhkan waktu yang sangaaaaaat lama untuk mendapatkannya, sama seperti proses mendapatkan jawaban secara tiba-tiba pertanyaan yang diajukan kepada kita beberapa jam yang lalu (seperti contoh kasus di atas).

Karena selama rentang waktu pemberian pertanyaan dan mendapatkan jawaban itu terjadi, di saat itulah proses ’search’ seperti di computer terjadi di dalam kepala kita. Proses pencarian itu membuka folder-folder di kepala kita untuk menemukan jawaban yang dimaksud. #weleh
Begitulah kira-kira penjelasan mengenai proses lupa yang terjadi di LTM.

Kalau tadi membahas lupa di LTM, bagaimana lupa bisa terjadi di tempat lain, Sensory Register dan Short Time Memory?
Ada empat faktor yang menyebabkan lupa, yaitu:
1.      Decay Theory: Informasi akan hilang jika tidak sering digunakan (tidak ada proses pengulangan)
2.      Inference Theory: informasi bukan hilang, tetapi dikacaukan dengan masuknya informasi yang mirip dengan informasi yang lama
3.      Recontrction Theory: Informasi berubah bentuk
4.      Motivated Forgetting: informasi memang sengaja dihilangkan. Biasanya berisi informasi-informasi traumatik.

Untuk mencegah lupa ada beberapa tips yang bisa saya sampaikan untuk memudahkan informasi dari STM menuju LTM. Semoga bermanfaat J
·         Sebuah informasi  harus sering-sering digunakan dan diulang-ulang. Seperti halnya mahasiswa yang harusnya sering mengulang-ulang pelajaran, daripada menggunakan SKS (Sistem Kebut Semalam)sebelum ujian :p *bener deh, nyiksa banget itu sistemnya T.T*
·         Ada pemberian makna untuk setiap informasi.
·         Informasi juga bisa dituliskan di media lain, seperti catatan. Sehingga akan memudahkan kita untuk mencari informasi tersebut jika suatu saat kita terlupa. Seperti yang saya lakukan di kuliah PUM II saat itu:



Catatan acakadut. Meskipun begitu, semoga ilmunya ga ilang. hiihih

Mungkin masih banyak metode lain yang bisa digunakan untuk membantu sampainya informasi ke LTM :)
Berhubung saya juga punya tugas mengenai Memory, sekalian aja deh, ini dia:


Pengalaman saya yang berhubungan dengan Memory adalah ketika saya lebih mengingat peristiwa 7 November tahun-tahun yang lalu. Hal ini dikarenakan tanggal tersebut adalah tanggal lahir saya. Tapi mengapa saya justru sering melupakan hal-hal yang baru terjadi beberapa hari, jam atau bahkan menit yang lalu, padahal kejadian di beberapa tahun yang lalu (tepatnya 7 November) masih cukup jelas saya ingat?
Hal ini biasanya terjadi karena saya menganggap 7 November adalah hari yang spesial untuk diri saya, sehingga sebagian besar peristiwa yang terjadi pada hari itu, masih terekam dalam benak saya. Dan biasanya ada saja hal-hal yang terjadi di tanggal tersebut yang me’ngena’ di hati dan pikiran saya. Berupa kejutan ataupun kado yang berasal dari orang tua atau teman-teman saya. Artinya, di hari itu ada proses pemberian makna yang saya lakukan. Sehingga informasi-informasi tersebut lebih mudah masuk ke LTM saya.
Untuk kejadian beberapa hari, jam dan menit yang lalu yang sebegitu mudahnya saya lupakan adalah karena saya tidak memberikan makna, dan saya menganggap hal-hal yang terjadi adalah biasa. Sehingga, tidak ada kesan yang membuat saya mengingat kejadian-kejadian di beberapa waktu yang lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar