Selasa, 13 Desember 2011

Leadership Training Fakultas Psikologi USU 2011

Hi everyone! Kembali ke lap..top! #salah #abaikan -__-. Nah, kali ini saya mau share sedikit nih tentang latihan kepemimpinan yang baru-baru ini diadakan oleh Fakultas Psikologi USU. That was one of the most beautiful times I’ve ever had! Iya, gak bohong. Emang ga nyesel deh ikutnya :D




Jadi ceritanya kegiatan itu diadakan tanggal 10-11 Desember di Kampoeng Stakoetoe. Emang ejaannya gitu, mungkin masih mempertahankan ejaan lama bangsa Indonesia. Kesannya keren gitu. Harus bangga.. Hidup mahasiswa! *apasih*. Kayak udah disebutkan, acaranya dua hari satu malem.


Nah, cerita bermula sebelum pergi. Quote of the day: “Tidak perlu menjadi TNI untuk naik truk TNI.” - vika, 18 tahun, amazed. Yap! Emang perginya naik truk TNI. Pertama kali dalam hidup coy, naik truk tentara! #kepo.



Berhubung yang ikut kegiatan ini lumayan banyak, jadi truk yang disewa ada 5 plus dengan supirnya. Semacam bonus mungkin. Entah emang disengaja atau enggak, disepanjang jalan truknya itu ngebuuut banget, kecuali pas macet (iyalah -,-), jadilah saya dan teman-teman dan kakak-kakak senior yang lesehan di truknya, terpental-pental ke udara. Sakit tapi masih tetap exited mengingat kegiatan-kegiatan seru yang bakal didapat disana. Hihi



di perjalanan


Kebetulan tempat yang dituju itu ga terlalu jauh dari kampus, tepatnya di Pancur Batu, jadi perjalanan kira-kira cuma memakan waktu hampir sejam. Ga terlalu lama dan ga melelahkan kok. Singkat kata, kami pun sampai dengan selamat disana. Kampung yang udaranya masih sejuk, banyak pohon, banyak wahananya, cocok deh buat outbond, udah ga sabar buat main-main *maklum, masa kecil suram. Bohong ding. Haha*

Sesaat setelah sampai, kami langsung disambut dengan opening ceremony di sebuah lapangan. Semacam penyerahan peserta kegiatan ke staff-staff yang bakal memandu kami dalam melakukan berbagai kegiatan nanti.



sampai di TKP




Sebelum kegiatan, kami para peserta dibagi ke beberapa kelompok, ada juga penyampainan materi yang disampaikan oleh beberapa kakak dan abang senior yang juga sekaligus panitia kegiatan ini. Materi pertama tentang komunikasi. Sangat menarik, disitu dijelaskan beberapa tipe komunikasi dan bagaimana berkomunikasi yang baik dan efektif. Juga materi tentang kepemimipinan (berhubung kegiatan ini judulnya Latihan Kepemimpinan) dikesempatan itu dijelaskan bagaimana menjadi pemimipin yang baik, minimal untuk diri sendiri. Setelah opening ceremony, penyampaian materi dan dikasih cemilan, kami diistirahatkan untuk mandi, shalat magrib dan bersiap untuk menjalankan kegiatan selanjutnya.



menuju tenda




Nah, malemnya, ini nih yang seru. Kami dikumpulkan ditempat awal pukul 7.00 magrib. Kemudian digiring di suatu tempat, yang saya ingat dari tempat ini, ada sebuah patung ‘The Thinker’. Berfilsafat bener dek pokoknya. Memang salah satu tujuan dari kegiatan ini juga untuk memikirkan, merenungi dan mengevaluasi tantang diri sendiri sebagai bagian dari proses alam (bahasanya men, kayak orang bener aja).

Awalnya kegiatan masih berjalan lancar. Kami diajak bernyanyi, tentu saja penyanyinya berasal dari kalangan peserta. Asik nih, heboh banget. Mungkin kalo diibaratkan, mahasiswa/i Fakultas Psikologi, udah bisa buat girl/boyband baru yang bakal menyaingi eksistensi Super Junior dan Girls Generation #halah *tapi jujur dari hati terdalam. haha*. Keren-keren banget suaranyaa. Salut deh :D

Ga lama setelah itu, lampu tiba-tiba padam. Gelap. Perasaan gak enak -__-

Ternyata bener, kami disuruh nyari makan. Makanan di sebar dibeberapa titik, sesuai jumlah kelompok. Ada sembilan kelompok, jadi ada sembilan titik tempat makanan yang harus ditemukan oleh kesembilan tim. Kalo ga nemu, ya ga makan malem. Beh..
Kami diberi beberapa clue untuk sampai ke tempat tujuan. Awalnya saya masih bingung letak pasti tempat yang dimaksud karena kebetulan Kampoeng Stakoetoe ini lumayan luas.  Kami berdiskusi, temen-temen satu kelompok dan ketua, akhirnya memutuskan untuk mencari, tanpa nyasar kemana-mana, akhirnya sampai ke makanannyaaa :D meskipun jalan yang ditempuh lumayan jauh dan gelap.

Malam belum selesai, setelah makan, para peserta dikumpulkan di tempat yang lain lagi. Lampu dipadamkan, dan kami menyaksikan salah satu proses alam yang jarang saya saksikan sebelumya. Kami menyaksikan proses gerhana bulan bersama-sama! SubhanAllah, so beautiful. Betapa cantik bulan malam itu, ditambah lagi bintang-bintang yang luar biasa banyaknya. Saya hanya bisa terpaku, terdiam. Sambil kepala terus mengadah ke atas memandangi proses alam itu. Sedikit bocoran, saya memang sangat mencintai suasana malam, bulan, bintang dan segala pernak perniknya yang memperindah langit malam. Serasa saat itu saya hanya berdiri sendiri. Hehe. Tenggelam diantara keindahannya. Betapa saya bukanlah siapa-siapa di bumi dan dunia ini, manusia kerdil yang lemah yang tidak akan bisa hidup tanpa bantuan Tuhannya.

Setelah dirasa sudah cukup, panitia membagikan lilin dan sehelai kertas koran untuk tiap peserta. Kami digiring ke sebuah tempat yang awalnya dirahasiakan. Ternyata kami digiring ke sebuah danau buatan. Seluruh peserta disuruh duduk di pinggiran danau beralaskan koran tadi. Tanpa sinar sedikitpun.

Tidak berapa lama kemudian, terdengar suara dari mikrofon yang saya yakin pasti semua peserta mampu mendengarnya dengan sangat jelas. Ya, ini sesi perenungan. Perenungan mulai dari topik tentang Ibu sampai topic tentang kuliah dan mahasiswa. Udah bisa ditebak, langsung nangis T___T

Tapi itu salah satu perasaan terindah yang pernah saya rasakan. Nangis di malam yang gelap, hening, dipinggir danau, di bawah langit malam. What a perfect time!

Kemudian semua lilin dinyalakan satu persatu. Ini juga keren banget. Pasti bisa bayangin deh betapa cantik malam saat itu. Belum selesai sampai disana, api unggun dinyalakan. Wuhuuw! Api unggunnya gede. Wihh.. #kepo lagi

Bersama-sama menyanyikan lagu ‘You raise me up’-nya Josh Groban. Lilin diayunkan ke kanan dan kiri. Widiih, makin makin deh..

Makna yang bisa diambil: Hiduplah seperti lilin, mampu memberikan cahaya dan penerangan untuk sekitarnya, meskipun pada akhirnya dia harus mengorbankan dirinya. Hiduplah untuk memberikan manfaat kepada orang lain.. #lagiwaras

Saya salut kepada semua panitia untuk seluruh keindahan malam dan kesempatan yang diberikan kapada kami untuk mengeksplor dan mengevaluasi diri. Tak terlupakan.. Akhirnya dengan perasaan senang ga karuan, saya dan seluruh peserta dikembalikan ke tenda.

Besoknya? Outbooond. Yeeeiy! :D

Ada sembilan wahana permainan. Kesembilannya dibagi tiga lagi. Jadi ada tiga kelompok besar permainan. Hal ini juga dilakukan untuk mempermudah pembagian permainan untuk setiap kelompok.

Permainan pertama untuk kelompok kami itu saya lupa namanya -,- Tapi permainannya itu tentang meraih bola sebanyak-banyaknya. Peserta berdiri dibelakang garis, matanya ditutup, terus disuruh meraih bola yang ada didepannya. Letak bola lumayan jauh dan ditempat yang ditinggi. Di bambu yang tingginya sekitar satu meter. Bola diletakain diatasnya pake semacam wadah dari bambu juga. Biasa nyebutnya itu tampah. Karena jarak yang lumayan jauh, jadi upaya untuk meraih bolanya selain memanjangkan tangan *lho?* peserta lain yang lagi ga main, diharuskan memengangi peserta yang lagi main, supaya ga jatuh dalam meraih bolanya. Kepercayaan..

Wahana kedua, spider net. Peserta harus melewati jaring-jaring sebanyak-banyaknya, ga boleh kena. Kalo kena, ulang lagi. Dan jaring yang sama ga boleh dilewati dua kali. Karena jaring-jaringnya juga kecil-kecil, kembali lagi kerjasama dan kepercayaan jadi sangat diperlukan. Setiap peserta harus digotong, diangkat satu persatu dari sisi satu ke sisi yang lain. Kerjasama dalam menggotong peserta yang mau disebrangin dan kepercayaan kepada anggota kelompok lain kalau si peserta ga akan dijatuhin suatu waktu secara tiba-tiba :D

Wahana ketiga, blind line. Saya gagal -,- udah ah, pokoknya gitu deh, harus jalan, tutup mata dan ga boleh injek garisnya.

Wahana keempat, ini juga seru. Jadi ada bambu-bambu yang disusun berhubungan sama tali, talinya itu berhubungan sama ember kecil yang isinya air. Dalam sekali main, ada dua orang, leader dan peserta. Si peserta matanya ditutup, si leader akan menuntun si peserta untuk jalan melewati bambu-bambu itu. Leader duduk dibawah ember kecil yang diagantung di tali. Kalo bambunya kesenggol, trus kena talinya, dan talinya menggoyangkan si ember, jadilah si leadernya kesiram airnya. Mhihihi.. Emang saya ga kebagian kesempatan karena berhubung waktunya udah abis, tapi cukup menghibur sekaligus sedih juga liat wajah temen-temen yang pasrah yang kemudian kesiram air. Peace ah..

Wahana kelima, lupa namanya. Haha.. peserta disuruh mindahin bola menggunakan tali. Jadi talinya itu di susun sebaik mungkin oleh peserta, trus bola harus ada ditengahnya, tetap seimbang, kemudian dipindahkan ke tempat yang udah ditentukan. Sampai waktu berakhir, kami belum mampu untuk memindahkan satu bola pun :(

Wahana keenam, lupa lagi namanya. Haha.. *pikunnya keterlauan*. Hmm, kalo yang ini peraturannya harus masukin guli –yang ukuran besar- ke sebuah lubang bambu, menggunakan pipa. Pipa dipegang dengan telunjuk dan jari tengah, disusun supaya guli bisa bergelinding. Ya gitu deh.. kalo yang ini, berhasil masukin dua guli. Nyaris tiga..

Wahana ke tujuh, V balance. Masuk ke wahana air! Wohoho.. Dua orang peserta harus mindahin bola, dari sebrang kolam yang satu ke sebrang kolam yang lain dengan memegang bola bersama-sama. Nyebrangnya melewati dua batang pohon pinang. Awalnya jarak kedua batang lumayan deket. Tapi semakin ke ujung, jarak kedua batang semakin jauh seperti membentuk huruf V.

Untunglah kami kelompok ke tujuh yang melakukan tantangan ini, jadinya batang pohonnya udah ga licin lagi. Karena awalnya batang pohon pinang itu dilumuri oli (o.O) Saya dan satu peserta lain yang memegang bola hampir sampai di sisi kolam yang dituju, tapi disaat itu, keseimbangan mulai hilang. Si temen jatuh, sayanya lompat membabi buta ke sebrang. Tapi malah nyipratin lumpur ke panitia dan beberapa teman yang lain. Hihi. Maaf yaa :D Kami berhasil menyebrangkan dua bola. Nyaris tiga -,-

Wahana ke delapan. Tangan gurita. Serunya kebangetan! Haha. Kalo yang ini, basahnya ga nanggung-nanggung, dari atas sampe bawah.. Ceritanya, ada bambu yang ukurannya lumayan besar, sekelilingnya dilubangin. Jadi peraturannya, ada sebuah bola ping-pong, yang biasa dipake buat main tenis meja, diletakkin didasar bambu. Bola itu harus bisa sampai ke atas bambu supaya bisa diambil. Nah, caranya harus mengisi air setinggi-tingginya supaya bola bisa diambil. Jelas aja bukan hal yang mudah, lha wong bambunya dibolongin, jadinya susah banget supaya bolanya sampai keatas. Airnya adalah air kolam yang udah menghijau. Bisa ditebak, ga berhasil. Meskipun udah super duper basah buat nutupin lubang-lubangnya supaya air ga keluar, tetep aja bambunya ga penuh-penuh XD

Wahana terakhir, lupa lagi namanya. HAHAHA.. Permainan ini juga nambahin basah. Setiap peserta dari satu kelompok duduk jadi satu baris, trus disuruh memindahkan plastik-plastik yang isinya air, dan dibolongin. Mindahinnya dari atas kepala. Jelas, rambut jadi basah seluruhnya. Airnya air apa? Air kolam lagi.. berani kotor itu baik! :D setelah dipindahin, air yang didalam plastik dipindahin ke ember yang lumayan gede. Kalo embernya udah terisi penuh, baru dapat dihitung satu poin. Finally, kami dapat delapan poin dari permainan ini. Hihi

Setelah semua wahana dijalani, peserta diberi waktu rehat untuk istirahat, makan siang, shalat dzuhur, berganti pakaian yang basah jika diperlukan. Dan ketika kembali untuk flying fox saya masih menggunakan baju yang basah tadi (karena kalo ganti, tasnya jadi berat banget -,-). Alhasil? Kedinginan. Hahaha.

Setelah flying fox masih ada dua permainan logika. Yang masih berhubungan dengan tali serta terpal. Ntah mungkin karena kedinginan atau apa, jadi saya kurang konsentrasi memecahkan permainan ini. (halah, ngaku aja emang ga bisa vik -__-).

Oiya, sebelum pulang, saya dan beberapa teman yang lain, hampiiiiiir aja ketinggalah truk. Beh.. padahal ada sesi penutupan. Jadi ga ikut deh :(

Di sesi penutupan ada pembacaan tim yang menang. Akhirnya perjuangan ga sia-sia. Juara dua! Yeeee ^.^

Finally, that was a great experience! Mungkin curcolan sebanyak ini masih belum mampu menjelaskan perasaan saya saat itu. Mendapatkan pengalaman-pengalaman yang sangat berharga bersama teman-teman, kakak-abang senior, dosen dan pihak-pihak lain yang terlibat. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak F. Psikologi USU dan Kampoeng Stakoetoe yang telah memberikan kami kesempatan berharga seperti ini.
Jadilah pemimpin yang baik, minimal untuk memimpin diri sendiri. Jadilah seseorang yang dapat dipimpin sebagai modal dasar untuk menjadi seorang pemimpin :)

Jumat, 04 November 2011

Tugas Pidato (masih amatir) :D

        Iseng-iseng buka folder tugas-tugas SMA, ehh.. nemu salah satu dokumen tugas Bahasa Indonesia. "Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan". Tugas ini dibuat untuk ujian praktik sebagai salah satu syarat kelulusan. Awalnya bukan topik ini yang ingin saya angkat, tapi karena topik awalnya sedikit nyeleneh, jadinya bongkar buku lagi buat nyari topik baru. Haha.. Teks pidatonya sedikit disertai dengan penambahan-penambahan, supaya keliatan lebih ilmiah gitu. Apa itu ilmiah? Saya juga ga tau.
        Simak aja deh langsung. Cekidot!


       Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan
      Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
     Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kita masih dapat berkumpul di ruangan ini, sebagaimana biasanya untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar.
    Yang saya hormati Ibu Rosaida selaku guru pembimbing pelajaran Bahasa Indonesia, dan teman-teman yang saya sayangi.
      Terima kasih atas waktu, tempat dan kesempatan yang diberikan kepada saya. Adapun pidato saya kali ini berjudul ‘Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan.’
     “Success is how high you bounce after you hit the bottom.”. Sukses adalah seberapa tinggi kamu memantul setelah membentur dasar. Kata-kata bijak ini dikemukakan oleh George Patton, seorang Jendral Perang Dunia ke-II yang terkenal dengan kebijakannya dalam  memimpin.
    Perbedaan mendasar antara orang sukses dan gagal terletak pada cara pandang mereka mengenai kegagalan. Orang-orang gagal lebih memilih untuk menyerah ketika mereka menemui masalah. Padahal, jika mereka tahu, mereka sedang berada 1 langkah lagi menuju kesuksesan. Tapi mereka memilih untuk berhenti karena takut dengan kegagalan selanjutnya. Pemikiran yang pendek, bukan?
     Berbeda dengan orang-orang yang sukses yang memiliki mental baja dalam dirinya. Prinsip mereka adalah tidak ada kesuksesan sejati yang dapat dicapai tanpa ada kegagalan yang menyertainya. Sehingga mereka memandang kegagalan sebagai sebuah kewajaran dan  menjadikannya sebagai batu loncatan untuk sampai ke tempat yang lebih tinggi.
   Berikut adalah enam pedoman yang dapat membantu kita mengubah kegagalan menjadi kesuksesan yang saya dikutip dari buku Berpikir dan Berjiwa Besar karya David J. Schwartz, Ph. D:
1. Ini adalah sebuah jalan menuju kesuksesan. Sehingga dalam perjalanan tersebut, keikhlasan dan kesabaran adalah dua hal mutlak yang harus ada!
2.    Pelajari kegagalan untuk melancarkan jalan Anda menuju sukses. Ketika Anda menemui kegagalan, pelajarilah hal yang membuat Anda gagal, kemudian berjanjilah untuk tidak melakukannya lagi.
3.  Menjadi kritikus yang membangun untuk diri Anda. Beranikanlah diri Anda untuk melihat kesalahan sendiri. Carilah kesalahan dan kelemahan Anda tersebut, bukan untuk menghakimi diri sendiri, tetapi untuk diperbaiki. Ini membuat Anda seseorang menjadi profesional.
4. Berhenti menyalahkan nasib dan mengkambing-hitamkan keadaan. Menyalahkan nasib tidak akan merubah keadaan, dan tidak akan pernah membawa seseorang kepada tujuannya. Sama halnya dengan mengkambing-hitamkan keadaan. Misalnya “Ah, aku masih terlalu muda. Masih banyak waktu untuk sukses”. Atau “Aku sudah terlalu tua untuk mencapai kesuksesan.” Ingatlah, konsep-konsep pemikiran   seperti itu hanya akan membuat Anda semakin jauh dari tujuan awal.
5.      Padukan kegigihan dengan eksperimen. Pertahankan tujuan Anda. Tapi capailah tujuan itu dengan cara yang berbeda. Tidak ada salahnya jika ada –seolah- sudah menemukan ‘jalan buntu’, kembalilah ke tempat awal, dan lihatlah semuanya dengan cara yang berbeda. Bereksperimenlah! Itu akan membuat Anda kaya dengan pengalaman.
6.      Yakin bahwa ada sisi baik di setiap situasi. Temukan sisi baiknya dan ambillah hikmahnya. Dan setiap peristiwa yang Anda lewati akan membentuk diri Anda menjadi pribadi yang lebih baik.

    Demikianlah pidato yang saya sampaikan. Semoga bermanfaat! Saya mohon maaf jika ada kata-kata yang salah. Selamat siang.
     Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Minggu, 11 September 2011

POMB Fakultas Psikologi 2011

Hi there! Merasa berdosa juga setelah meninggalkan blog ini selama 4 bulan. Bhahaha.. Masalah koneksi dan modem yang Alhamdulillah yahh, sesuatu banget, membuat semuanya terjadi.

Baiklah, hari ini tepat 1 hari setelah ospek di kampus selasai, biasa disebut POMB (Pekan Orientasi Mahasiswa Baru) di Fakultas Psikologi USU, dimulai dari tanggai 8-10 September 2011, yang memegang kendali atau panitia adalah abang dan kakak angkatan 2008. Tema yang diusung pada ospek kali ini adalah:

              

 'Welcome to Psychology, where the human is humenized.' Yap! Memanusiakan manusia. Mungkin para abang-kakak panitia memilih tema ini karena mengikuti mazhab Psikologi Humanistik yang diprakarsai oleh Abraham Maslow, mengingat banyak sekali ospek-ospek di fakultas lain baik dari Universitas Sumatera Utara ataupun kampus lain yang identik dengan kekerasan.

Dengan diketuai Kak Moyang, yang juga mahasiswa berprestai USU 2011, POMB berjalan dengan lancar. Jelaas, wong mereka mempersiapkan POMB ini sejak 3 bulan yang lalu, yang rela melepaskan masa liburan untuk menyambut kami adik-adiknya yang bahkan mereka belum tahu siapa. Saya sangat mengapresiasi hal ini, mereka luar biasa! Tidak ada yang sia-sia dari usaha mereka selama 3 bulan terakhir. Mereka berusaha manghilangkan stigma negatif tentang ospek yang berkembang di tengah masyarakat, dan mengokohkan nama 'Psikologi' yang besentuhan langsung dengan jiwa dan mental manusia. 

Saya pribadi cukup merasa kehilangan dengan rutinitas itu, karena dibalik ketegasan para senior, tersimpan banyak sekali makna dan nilai di dalamnya. Misalnya, bagaimana mengatur waktu agar tidak berbenturan antara tugas kampus dan tugas-tugas lain, bisa berupa tugas dari organisasi-organisasi tertentu, dengan cara memberikan berbagai macam tugas yang harus diselesaikan dalam 1 malam. Dua hari terakhir kami dipaksa tidur jam 3.00 pagi atau bahkan tidak tidur sama sekali karena tugas yang begitu banyak. Esok paginya juga harus datang jam 6.00, jika terlambat, hem.. Tim Punisher yang akan ambil alih. Saya termasuk salah satu Maba yang sering datang terlambat. Haha.. -,-


“Apa kabar adik-adik?”, jika ada yang menanyakan tentang kabar, maka kami diharuskan menjawab: “Semangat! Luar biasa! Aaaaantusiass!!” dengan suara sekeras-kerasnya supaya mampu membangkitkan kembali semangat dan antusias kami jika terlihat rasa kantuk mulai melanda.
           

           Foto diatas diambil pada hari kedua kegiatan POMB. Kami para Maba sedang melakukan senam Yoga, yang dipimpin langsung oleh salah satu abang panitia. Dengan tujuan menjernihkan pikiran supaya dapat melakukan serangkaian kegiatan POMB dengan maksimal.

Selain itu, selama POMB juga diisi dengan berbagai macam materi dan motivasi yang diberikan dari beberapa alumni serta kakak serta dan mahasiswa berprestasi USU yang kebetulan berasal dari Fakultas Psikologi. Ada beberapa kalimat yang ‘menyentil’ saya supaya mampu melewati masa-masa perkuliahan dengan tidak sekedar ‘lulus’. 

Kak Moyang mengatakan,  “Jika kita merasa waktu 24 jam tidak cukup untuk menyelesaikan semua tugas akademik ataupun organisasi, maka kita sedang berada di jalan yang benar.” Yap! Ini benar sekali, saat ini kita diharuskan menyadari, bahwa kita telah memasuki dunia kampus, yang tugas serta tuntutannya akan jauh lebih banyak. Jika dahulu saya sering mengeluh jika diberikan banyak tugas, maka saat ini kebiasaan itu tidak boleh berlaku lagi, ditambah dengan kuliah di Fakultas Psikologi yang terkenal dengan tugas-tugas yang begitu banyak. Ayo Cemunguuuddhh!!
           
Beliau juga menambahkan, “Hiduplah untuk meninggalkan tanda.” Waw! Sangat menyentuh (untuk saya pribadi dan semoga untuk semua Maba 2011). Tidak ada yang mengindikasikan kita pernah hidup di dunia ini kecuali jika kita meninggalkan ‘tanda’.’ Tanda’ disini bisa berupa sejarah yang patut untuk dikenang ataupun prestasi-prestasi di kampus, atau di tengah-tengah masyarakat. Cukup bisa diterima bukan?   
           
Nah, satu lagi, kata-kata dari Bang Aslam, “Sangatlah merugi jika kita tidak mengukir satupun prestasi di dunia kampus.” Beliau juga mengatakan bahwa kata-kata tersebut tidak sengaja di dengarnya dari salah satu pengisi materi saat ospek Mahasiswa Baru 2008, saat beliau menjadi panitia. Kata-kata itu juga membakar semangat saya untuk berprestasi. Semoga.. J

Sampai akhir POMB, Alhamdulillah saya mendapatkan 2 reward. Reward diberikan sebagai bentuk penghargaan dari kakak dan abang panitia kepada para Maba yang dianggap mampu menyelesaikan tugas-tugas selama POMB yang kurang lebih sesuai dengan tuntutan di Fakultas Psikologi. Yaaah, meskipun cuma 2, cukuplah untuk membuat saya bahagia, karena mampu mengalahkan diri sendiri :D

            Baiklah, sudah cukup cuap-cuapnya. Hehe.. sekali lagi terima kasih untuk abang dan kakak senior, panitia POMB Fakultas Psikologi USU 2011, yang sangat banyak memberikan kami arti hidup di dunia kampus, para adik-adikmu ini juga masih membutuhkan bimbingan untuk dapat hidup di dunia kami yang baru. Pengalaman 3 hari itu tidak akan mungkin dapat kami lupakan.. Terima Kasih!

Mars Fakultas Psikologi USU
Menuntut ilmu dan mengabdikannya
Adalah tugas kita
Untuk dapat meraih cita-cita
Bulatkan tekad kita
Kami mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
Berperan serta dalam pembangunan Bangsa
Dalam mengemban tugas yang mulia
S’lama masih ada kehidupan umat manusia
Kami pasti akan berperan serta
Untuk membangun jiwa manusia yang seutuhnya
Menjadi tujuan kami utama
Kami mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
Berperan serta dalam pembangunan Bangsa
Dalam mengemban tugas yang mulia

Minggu, 22 Mei 2011

Kamu tipe Kreator atau Pengekor?

Ada orang yang kreatif, selalu memiliki ide-ide cemerlang dan berani maju mengambil inisiatif meskipun ia dia bukan pimpinan. Sebaliknya, ada orang yang selalu tergantung pada pendapat orang dan cuma bisa jadi pengekor.
Sekarang, kamu sendiri bagaimana? Apakah termasuk seorang kreator yang selalu punya ide-ide segar dan berani maju memimpin? Atau hanya seorang pengekor yang lebih suka tergantung atau menjalankan pendapat orang? Silahkan menilai diri lewat tes kepribadian ini.
1.       Kamu termasuk orang yang..
a.       Senang gosip.
b.      Kadang suka, kadang nggak.
c.       Sama sekali nggak suka gosip. 
2.       Apa saja yang selalu kamu perhatikan dengan serius?
a.       Hampir semua hal.
b.      Hanya beberapa hal tertentu yang kamu anggap penting.
c.       Nggak pernah terlalu serius memperhatikan apa-apa. 
3.       Orang yang suka berbohong untuk menyelamatkan diri atau menjaga gengsi. Kamu sendiri?
a.       Sering.
b.      Sesekali, untuk hal-hal tertentu.
c.       Nggak pernah. 
4.       Sejujurnya, kamu percaya gak sih kalau Tuhan itu ada?
a.       Sangat percaya.
b.      Nggak percaya.
c.       Kadang kamu ragu. 
5.       Mana yang kamu anggap lebih penting?
a.       Kamu disukai teman-teman.
b.      Kamu dihormati teman-teman.
c.       Nggak peduli dengan anggapan dan omongan orang. 
6.       Kalau disuruh menilai, kamu menganggap diri kamu sebagai..
a.       Orang yang selalu beruntung.
b.      Orang yang nggak pernah beruntung.
c.       Nggak pernah mikir dan peduli soal keberuntungan. 
7.       Kalau sedang mengikuti diskusi, biasanya kamu..
a.       Memperhatikan semua pendapat orang-orang.
b.      Memperhatikan sebagian saja.
c.       Tidak terlalu peduli karena tidak suka diskusi.
8.       Apa pendapatmu tentang ramalan bintang?
a.       Percaya dan suka.
b.      Nggak percaya.
c.       Kadang-kadang percaya. 
9.       Kamu disuruh belanja. Total harga belanjaan yang diajukan pedagang menurut kamu terlalu besar (karena salah hitung). Kamu akan?
a.       Membayar tanpa protes.
b.      Marah atau tidak jadi membeli karena merasa dibohongi.
c.       Menyuruh menghitung ulang dengan baik.
10.   Kamu sedang bicara, tiba-tiba seorang teman menyela, member pendapat yang tidak kamu suka, atau cerita sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan pembgicaraan kamu. Sikap kamu..
a.       Menghentika atau menegurnya dengan tegas.
b.      Membiarkan dulu, lalu mengingatkannya.
c.       Membiarka, meski dalam hati jengkel. 
11.   Kamu lagi santai sendirian di rumah. Tiba-tiba ada sales yang datang menawarkan barang. Kamu tidak berniat membeli dan merasa terganggu. Kamu akan..
a.       Menemui dan bilang dengan sopan kamu tidak ingin membeli.
b.      Membeli sesuatu agar sales itu segera pergi.
c.       Membiarkan saja, pura-pura tidak tahu. 
12.   Suatu ketika, kamu merasa suka pada seseorang, dan orang itu kelihatan member tanggapan. Tapi kemudian kamu tahu dia sudah punya pacar. Reaksi kamu..
a.       Langsung memutuskan hubungan.
b.      Tetap meneruskan hubungan dan berusaha memenangkan persaingan.
c.       Menjaga jarak, tapi tidak memutuskan hubungan dengan harapan mereka akan putus dan dia memilih kamu. 
13.   Kalau diminta teman-teman atau kelompok untuk mengambil keputusan. Biasanya kamu..
a.       Langsung membuat keputusan tandpa ragu, karena sudah dipercaya.
b.      Mengambil keputusan setelah pikir-pikir dan meminta pendapat teman-teman.
c.       Menolak, dan menyerahkan keputusan kepada teman-teman karena takut salah dalam mengambil keputusan.
14.   Kalau mau liburan atau rekreasi, kamu cenderung..
a.       Ke tempat yang kamu suka dan biasa kamu datangi.
b.      Ke tempat yang belum pernah kamu datangi.
c.       Terserah pada teman atau yang mengajak.
15.   Kalau sedang menghadapi masalah, biasanya kamu..
a.       Berusaha tegar dan menghadapi dengan tabah.
b.      Cemas atau sedih dan berharap semua cepat berlalu.
c.       Merasa buntu dan putus asa.
Pilih jawaban yang paling mendekati atau cocok dengan diri kamu, dan hitung nilainya:
1.       a = 1       b = 3      c = 5
2.       a = 5       b = 3      c = 1
3.       a = 1       b = 3      c = 5
4.       a = 1       b = 5      c = 3
5.       a = 1       b = 3      c = 5
6.       a = 3       b = 1      c = 5
7.       a = 1       b = 3      c = 5
8.       a = 3       b = 5      c = 1
9.       a = 1       b = 5      c = 3
10.   a = 5       b = 1      c = 3
11.   a = 5       b = 1      c = 3
12.   a = 3       b = 1      c = 5
13.   a = 5       b = 3      c = 1
14.   a = 1       b = 5      c = 3
15.   a = 5       b = 3      c = 1


>65:
Kamu termasuk tipe orang creator. Kamu juga berbakat jadi pemimpin. Kamu dapat memutuskan sesuatu dengan cepat dan selalu mengemukakan ide-ide cemerlang yang bisa diterima banyak orang. Kamu juga tidak pernah takut pada tantangan. Jeleknya kamu, cenderung terlalu ‘pede’ dan menganggap diri selalu benar.
40-64:
Kamu termasuk orang yang hati-hati dan bijaksana. Kamu selalu berpikir dua kali sebelum melakukan dan memutuskan sesuatu. Kamu juga suka mengeluarkan pendapat, dan pendapat itu biasanya bagus karena sudah dipikirkan baik-baik. Tetapi kamu terlalu mendengar dan memperhatikan pendapat orang lain, sehingga lamban. 
<39:
Kamu tipe seorang pengekor. Kalaupun memiliki ide, kamu malas atau tidak berani mengemukakannya. Kamu lebih suka mengikuti pendapat orang lain, tidak peduli salah atau benar. Kamu ogah untuk menerima tantangan atau disuruh memimpin karena takut bertanggung jawab. Kamu mudah sekali terpengaruh oleh omongan orang lain. Hati-hati, sikap pengekor seperti itu mungkin membuat kamu disukai banyak teman karena bisa dijadikan alat atau sekedar pendukun. Itu disukai yang merugikan. Eksistensi itu perlu, Kawan!

Minggu, 15 Mei 2011

Belajar dari Adolf Hitler


                 
Sejarah dunia mencatat seorang pemimpin yang sangat berpengaruh di dunia, yaitu Adolf Hitler, seorang diktator Jerman yang anti Yahudi. Bahkan konon menciptakan Holocaust guna melenyapkan seperempat kaum Yahudi di muka bumi.
Di Eropa, bangsa Yahudi menjadi korban utama kaum Nazi-yang notabene disebut sebagai “Penyelesaian Terakhir terhadap Masalah Yahudi”. Bahkan, sejarah mencatat bahwa korban mencapai sekitar enam juta jiwa.
Kekejaman Genosida ala adolf Hitler ini dilaksanakan dengan cara menembak, menyiksa, hingga bahkan gas beracun di kamp-kamp konsentrasi. Selain kaum Yahudi, kelompok-kelompok lainnya yang dimusuhi kaum Nazi, antara lain: bangsa Polandia, Rusia, suku Slavia, penganut agama katolik Roma, orang komunis, suku Gipsi dan beberapa lawan-lawan politik lain.
Kata Holocaust diambil dari kata Yunani, holocauston,  yang artinya persembahan pengorbanan yang terbakar sepenuhnya. Holocaust atau Genosida adalah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap suatu kelompok atau suku bangsa dengan maksud memusnahkan bangsa tersebut, sebagaimana yang dilakukan kaum Nazi di Jerman terhadap berbagai kelompok yang menentang mereka ketika perang dunia kedua sedang berkecamuk.
Adolf Hitler dapat disebut sebagai salah satu diktator terkejam sepanjang masa. Ia memimpikan berdirinya kekaisaran Jerman yang mencakup seluruh wilayah Eropa. Slogan yang diusung-usungnya adalah, “Bangsa Jerman adalah ras paling unggul di muka bumi.”. Dan oleh karena itu, dunia harus diatur dan dipimpin berdasarkan konsep keturunan dan ras bangsa yang unggul.
Namun, sejarah akhirnya membuktikan bahwa Adolf Hitler melakukan kesalahan besar dalam hidupnya, karena bukti-bukti menunjukkan bahwa ternyata Adolf Hitler masih merupakan keturunan orang Yahudi dari Afrika, dua ras yang ia benci dan sekaligus yang ingin ia musnahkan. Fakta itu ditemukan berdasarkan serangkaian tes DNA dari keluarga Hitler yang masih ada.
Sampel DNA yang diambil dari kerabat dekat Hitler meunjukkan bahwa secara biologis pemimpin yang dijuluki ‘Der Fuhrer’ itu terkait dengan ras manusia yang justru ingin dilenyapkannya. Pengujian DNA itu dilakukan secara ketat, bahkan sampai beberapa ahli sejarah pun mengafirmasinya. Lebih-lebih jika dikaitkan dengan fakta bahwa ayah Hitler, Alois, adalah keturunan sah dari seorang gadis bernama Maria Anna Schickelgruber dan seorang pria Yahudi yang bernama Frankenberger. “Ini hasil yang sangat mengejutkan.” kata Rony Decorte, seorang pakar genetik manusia. Lanjut ia bahkan mengatakan, “Sulit rasanya membayangkan reaksi dari para pembenci maupun pendukung Hitler berdasarkan fakta ini.”
Seandainya saja Adolf Hitler bisa bangkit kembali dan mengetahui tentang kekeliruannya itu, mungkin ia akan melakukan bunuh diri untuk kedua kalinya. Begitu juga dengan para korban kekejaman Adolf Hitler yang sudah menjadi roh di alam baka sana, mereka pasti akan menertawakan kebodohan sang diktator itu yang telah membenci, memusuhi, dan memusnahkan keturunannya sendiri. (dikutip dari: Sulaiman Budiman, Berani Menertawakan Diri Sendiri)

Kamis, 05 Mei 2011

55 alibi Napoleon Hill

(.        Andai saya tidak menikah dan berkeluarga.
2.        Andai saya punya cukup pengaruh.
3.        Andai saya punya uang.
4.        Andai saya cukup berpendidikan.
5.        Andai saya dapat pekerjaan.
6.        Andai kondisi kesehatan saya bagus.
7.        Andai saya punya waktu.
8.       Andai waktunya lebih baik.
9.        Andai orang lain mengerti saya.
10.    Andai keadaan di lingkungan saya berbeda.
11.    Andai saya dapat mengulang hidup saya kembali.
12.    Andai saya tidak takut pada apa yang mereka katakan.
13.    Andai saya dulu diberi kesempatan.
14.    Andai sekarang saya punya kesempatan.
15.    Andai orang lain tidak dendam pada saya.
16.    Andai tidak ada yang menghentikan saya.
17.    Andai saya lebih muda.
18.    Andai saya dapat melakukan yang saya inginkan.
19.    Andai saya kaya sejak lahir.
20.   Andai saya dapat bertemu orang yang tepat.
21.    Andai saya memiliki bakat seperti orang lain.
22.    Andai saya berani meminta hak saya.
23.    Andai saya memanfaatkan peluang di masa lalu.
24.    Andai orang tidak membuat saya marah.
25.    Andai saya tidak harus menjaga rumah dan anak-anak saya.
26.    Andai saya dapat menyisihkan sedikit uang.
27.    Andai bos menghargai saya.
28.    Andai ada orang yang membantu saya.
29.    Andai keluarga saya mengerti saya.
30.   Andai saya di kota besar.
31.    Andai saya dapat segera mulai.
32.    Andai saya bebas.
33.    Andai saya memiliki kepribadian seperti orang lain.
34.    Andai saya tidak terlalu gemuk.
35.    Andai bakat saya diketahui.
36.    Andai saya dapat peluang.
37.    Andai saya dapet keluar dari jerat hutang.
38.    Andai saya tidak gagal.
39.    Andai saya tau caranya.
40.   Andai semua orang tidak memusuhi saya.
41.    Andai saya tidak terlalu banyak cemas.
42.    Andai saya dapat menikahi orang yang tepat.
43.    Andai orang-orang tidak terlalu bodoh.
44.    Andai keluarga saya tidak terlalu boros.
45.    Andai saya yakin pada diri saya sendiri.
46.    Andai nasib baik memihak pada saya.
47.    Andai saya tidak lahir dengan zodiak yang salah.
48.   Andai tidak ada yang namanya takdir.
49.   Andai saya tidak harus bekerja terlalu keras.
50.   Andai saya tinggal di lingkungan yang lain.
51.    Andai saya tidak punya rasa malu.
52.    Andai saya tidak punya masa lalu.
53.    Andai saya punya usaha sendiri.
54.    Andai orang lain mau mendengarkan saya.
55.   Andai.. saya memiliki keberanian untuk melihat siapa diri saya sebenarnya, saya akan cari tahu apa yang salah dengan diri saya, dan memperbaikinya. Dengan begitu, saya akan memiliki peluang untuk mengambil manfaat dari kesalahan dan belajar sesuatu dari pengalaman orang lain karena saya tahu ada sesuatu yang salah dengan saya atau saya sudah berada di tempat yang seharusnya. Andai saya telah mengeluarkan waktu untuk menganalisis kelemahan saya dan tidak membuang waktu mencari alibi untuk menutupinya!


(dikutip dari: Zuhud Rozaki, The Big 4 In Life)