Hallooooo :D
Masih membahas
tentang Psikologi. Topik yang akan kita ulas kali ini adalah Memory.
Waaah, memory?
Yup! Memory atau ingatan adalah sesuatu
yang peranannya sangat penting bagi kehidupan kita sehari-hari. Bayangin aja
kalau kita hidup tanpa kemampuan untuk mengingat. Pasti susah, susaaaah banget.
Hal-hal yang pernah alami tidak pernah masuk dan berproses dalam pikiran kita.
Dan ketika ada hal yang menuntut kita untuk merespon sesuatu/stimulus (meskipun
stimulus tersebut sudah pernah didapatkan sebelumnya) yang masuk melalui alat
indera, maka akan terjadi kebingungan untuk memberikan respon, karena tidak ada
ingatan yang bisa membantu kita merespon stimulus tersebut. Sudah menyadari
sebagian atau bahkan seluruh peranan dan fungsi memory? Syukurilah kawan ^.^
Nah, bagaimana
dengan informasi yang sudah tersimpan? Apakah selamanya ia akan disana?
Tentu saja tidak. Ada
peristiwa yang terjadi di proses kognitif kita yang disebut Lupa/forgetting. Pernah
mengalaminya? *pernaaaaaaah, sering malah* *keliatan pikun* *maaf*
(Kita akan mengulas
tentang Forgetting nanti :D)
Ada yang tidak
pernah lupa? Kalau ada, waaaah, hebat! Berarti semua informasi yang masuk,
langsung tersimpan ke LTM. *ini si vika ngomongin apa sih? LTM?*
Baiklah, akan saya
jelaskan.
sebelum ke LTM, ada proses yang harus dilewati oleh informasi, yaitu:
Sensory Register. Sensory Register ini diibarakan proses regristasi atau pendaftaran. #tsaaaaaaaah
Sensory Register adalah proses pertama tahap pemrosesan memori untuk mengenali stimulus melalui alat indera. Kapasitas memori di Sensory Register adalah unlimited, karena informasi yang masuk juga tidak terhingga banyaknya. Sebuah informasi sebelum masuk memang harus dikenali dan didaftarkan terlebih dahulu.
Setelah informasi melewati Sensory register, maka proses selanjutnya informasi akan masuk ke Short Term Memory (memory jangka pendek). Seperti namanya, informasi yang tersimpan di STM bersifat sementara serta terdapat kemungkinan terjadinya lupa. Informasi di Short Term Memory hanya akan bertahan selama > 30 detik jika informasi tidak diperbaharui.
Selanjutnya, jika kondisi memungkinkan, maka informasi akan masuk ke LTM, singkatan
dari Long Term Memory atau memori
jangka panjang. Jadi, semua informasi yang tersimpan di LTM bersifat permanen
dan tidak akan hilang. Kapasitas yang terdapat di LTM tidak terbatas.
Berikut skemanya:
nb:
Encoding: Penklasifikasian informasi
Retrieval: Pemanggilan informasi yang telah disimpan
Dari Sensory Register (Sensory Memory) menuju
Short Term Memory ada proses pemberian
atensi. Sebuah informasi masuk ke STM harus disertai dengan perhatian, sehingga
proses mengingat bisa terjadi.
*tadi dibilang diatas
kalo di LTM tidak ada peristiwa Forgetting.
Tapi kok di skemanya ada?*
Proses lupa yang
terjadi di Long Term Memory tidak
sama dengan lupa yang terjadi di Short
Term Memory. Peristiwa lupa di LTM tidak benar-benar bararti sebuah
informasi akan hilang atau lenyap. Contoh dari proses lupa di LTM adalah ketika
kita diberikan pertanyaan tetapi kita belum mampu menjawab pertanyaan tersebut secara langsung karena
kita lupa jawaban yang dimaksud, padahal di sisi lain, kita tahu dan pernah
ingat jawaban yang dimaksud. Tetapi, justru ketika kita hendak tidur (atau
keadaan lain), kita tiba-tiba kembali teringat tentang jawaban yang kita cari
tadi siang. “oo iya, jawabannya ini toh..”
*saya cukup sering
mengalami kejadian seperti ini -______-*
Lupa
di LTM terjadi karena adanya kesalahan dalam proses registrasi.
Analogi: Misalnya
kita memiliki tugas untuk membuat makalah. Selesai membuatnya di Ms. Word, kemudian
yang kita lakukan adalah menyimpan data tersebut di folder yang kita inginkan (tentu
saja folder yang ada hubungannya dengan makalah tersebut). Ataupun jika tidak
dalam bentuk folder, nama dokumen akan kita sesuaikan dengan isi makalah. Maka jika
suatu saat kita membutuhkan dokumen tersebut, maka akan dengan mudah kita
mendapatkannya.
Nah, lupa yang
terjadi karena proses registrasi yang salah adalah ketika kita selesai menulis
makalah, kemudian kita lakukan adalah
menyimpan dokumen makalah tersebut secara asal-asalan. Dengan nama file yang
asal ketik, misal: ‘gvkwygfhxds’ dan bahkan tersimpan secara otomatis di folder yang
belum kita sesuaikan sebelumnya. Sehingga, ketika kita memerlukan
dokumen itu lagi, akan membutuhkan waktu yang sangaaaaaat lama untuk
mendapatkannya, sama seperti proses mendapatkan jawaban secara tiba-tiba pertanyaan
yang diajukan kepada kita beberapa jam yang lalu (seperti contoh kasus di atas).
Karena selama rentang waktu pemberian
pertanyaan dan mendapatkan jawaban itu terjadi, di saat itulah proses ’search’
seperti di computer terjadi di dalam kepala kita. Proses pencarian itu membuka
folder-folder di kepala kita untuk menemukan jawaban yang dimaksud. #weleh
Begitulah kira-kira
penjelasan mengenai proses lupa yang terjadi di LTM.
Kalau tadi membahas
lupa di LTM, bagaimana lupa bisa terjadi di tempat lain, Sensory
Register dan Short Time Memory?
Ada empat faktor
yang menyebabkan lupa, yaitu:
1.
Decay Theory: Informasi akan hilang
jika tidak sering digunakan (tidak ada proses pengulangan)
2.
Inference Theory: informasi bukan
hilang, tetapi dikacaukan dengan masuknya informasi yang mirip dengan informasi
yang lama
3.
Recontrction Theory: Informasi
berubah bentuk
4.
Motivated Forgetting: informasi
memang sengaja dihilangkan. Biasanya berisi informasi-informasi traumatik.
Untuk mencegah lupa
ada beberapa tips yang bisa saya sampaikan untuk memudahkan informasi dari STM
menuju LTM. Semoga bermanfaat J
·
Sebuah informasi harus sering-sering digunakan dan
diulang-ulang. Seperti halnya mahasiswa yang harusnya sering mengulang-ulang
pelajaran, daripada menggunakan SKS (Sistem Kebut Semalam)sebelum ujian :p *bener
deh, nyiksa banget itu sistemnya T.T*
·
Ada pemberian makna untuk setiap
informasi.
·
Informasi juga bisa dituliskan di
media lain, seperti catatan. Sehingga akan memudahkan kita untuk mencari
informasi tersebut jika suatu saat kita terlupa. Seperti yang saya lakukan di
kuliah PUM II saat itu:
Catatan
acakadut. Meskipun begitu, semoga ilmunya ga ilang. hiihih
Mungkin
masih banyak metode lain yang bisa digunakan untuk membantu sampainya informasi
ke LTM :)
Berhubung
saya juga punya tugas mengenai Memory, sekalian aja deh, ini dia:
Pengalaman
saya yang berhubungan dengan Memory
adalah ketika saya lebih mengingat peristiwa 7 November tahun-tahun yang lalu. Hal
ini dikarenakan tanggal tersebut adalah tanggal lahir saya. Tapi mengapa saya
justru sering melupakan hal-hal yang baru terjadi beberapa hari, jam atau
bahkan menit yang lalu, padahal kejadian di beberapa tahun yang lalu (tepatnya
7 November) masih cukup jelas saya ingat?
Hal
ini biasanya terjadi karena saya menganggap 7 November adalah hari yang spesial
untuk diri saya, sehingga sebagian besar peristiwa yang terjadi pada hari itu, masih
terekam dalam benak saya. Dan biasanya ada saja hal-hal yang terjadi di tanggal
tersebut yang me’ngena’ di hati dan pikiran saya. Berupa kejutan ataupun kado
yang berasal dari orang tua atau teman-teman saya. Artinya, di hari itu ada
proses pemberian makna yang saya lakukan. Sehingga informasi-informasi tersebut
lebih mudah masuk ke LTM saya.
Untuk
kejadian beberapa hari, jam dan menit yang lalu yang sebegitu mudahnya saya
lupakan adalah karena saya tidak memberikan makna, dan saya menganggap hal-hal
yang terjadi adalah biasa. Sehingga, tidak ada kesan yang membuat saya
mengingat kejadian-kejadian di beberapa waktu yang lalu.