Anthony Robbins hanyalah lulusan SMU. Memulai keriernya sebagai seorang pembersih toilet. Salah satu ruang toilet disulapnya menjadi tempat tinggalnya. Pekerjaannya adalah membersihkan toilet setiap pelanggan datang untuk buang air kecil.
Suatu saat, toilet Anthony Robbins menjadi sepi. Selidik punya selidik ternyata sepinya pelanggan dikarenakan banyaknya gelandangan dan pengemis yang tinggal di depan toilet tersebut. Pemilik toilet menyuruh Anthony untuk mengusir setiap gelandangan atau pengemis yang mendekati toiletnya. Anthony bukanlah orang yang tega melakukan hal seperti itu karena dirinya memang orang yang tidak punya, sehingga bisa merasakan kondisi mereka. Oleh karena itu, dia memiliki keprihatinan terhadap orang lain yang sama-sama tidak mampu. Namun disisi lain, Anthony harus menuruti perinyah bosnya.
Maka, Anthony mengusir para gelandangan yang datang bukan dengan cara kekerasan, melainkan dengan menasihati mereka dan memberi motivasi agar mau mengubah hidupnya. Akhirnya setiap gelandangan dan pengemis yang datang akan pergi lagi setelah mendengar nasihat Anthony. Selang beberapa tahun, Anthony sedang berjalan, is ditegur oleh seseorang yang tidak dikenalinya.
“Hai, Anthony, apa kabar?” sapa orang itu.
“Baik-baik saja. Maaf, Anda siapa ya?” jawab Anthony.
Ternyata orang tersebut adalah salah satu gelandangan yang pernah dinasihati Anthony. Sekarang dia telah sukses dan menjadi manager di sebuah perusahaan. Orang tersebut merasa bahwa Anthony memiliki bakat yang luar biasa dalam memotivasi orang lain. Setelah itu, Anthony diajak untuk mengisi acara motivasi di perusahaan orang tersebut. Kabar kehebatan Anthony menyebar kemana-mana. Setelah itu, Anthony diminta untuk mengisi acara di berbagai perusahaan. Akhirnya, ia menjadi Motivator papan atas dunia dan pernah menjadi penasihat mantan presiden AS, Bill Clinton. (dikutip dari: Zuhud Rozaki, The Big 4 In Life)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar