Kamis, 26 April 2012

Tugas Mini Proyek Awal


Topik 
Ruang Lingkup Pendidikan

Judul 
Dinamika Belajar di Kelas Pada Murid-Murid TK Bunayya

Pendahuluan 
Sekolah merupakan salah satu sumber pengalaman terbesar dalam masa kanak-kanak yang mempengaruhi sebagian besar aspek dari perkembangan anak. Dalam masa itu, anak dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan sosialnya, melatih tubuh dan pikiran mereka serta mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan mereka yang akan datang. Pada umumnya pendidikan prasekolah akan mempengaruhi pencapaian anak pada pendidikan sekolah dasar hingga sekolah lanjutan. Kemudian akan terlihat bagaimana sekolah mempersiapkan muridnya untuk pendidikan yang lebih tinggi. Seperti bagaimana sekolah membuat kesepakatan dengan murid tentang drop out dan bagaimana sekolah mengajarkan muridnya dalam menyelesaikan masalah.
Tujuan utama pendidikan pra-sekolah adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar (Puskur, 2003). Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa fungsi pendidikan pra sekolah, yang mana salah satu diantaranya adalah untuk menyiapkan anak didik memasuki pendidikan dasar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa selain bertujuan dan berfungsi untuk menstimulasi tumbuh kembang anak, pendidikan pra-sekolah sesungguhnya juga berperan penting untuk mengembangkan kesiapan anak didik dalam memasuki pendidikan sekolah dasar.
Memberikan pengajaran kepada anak prasekolah bukanlah hal yang mudah. Karena dalam prosesnya, selain membutuhkan kesiapan mengajar seorang pendidik juga harus memahami perkembangan psikologi anak prasekolah, dan hal ini juga mempengaruhi teknik mengajar yang harus disesuaikan dengan perkembangan usia mereka.

Landasan Teori 
Prasekolah (bahasa Inggris: pre-school) merupakan pilihan pendidikan bagi kanak-kanak sebelum memasuki sekolah. Early Childhood adalah anak yang berusia sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Batasan ini seringkali dipergunakan untuk merujuk anak yang belum mencapai usia sekolah dan masyarakat menggunakanya sebagai tipe Prasekolah.
Pengertian anak prasekolah menurut  The Nation Association for The Education of Young Childhood (NAEYC), early childhood adalah anak yang berusia sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Menurut Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan  Nasional, Pasal 12 Ayat 2 menyebutkan bahwa pendidikan anak prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin seumur hidup (Patmonodewo, 2003).  
Menurut Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan  Nasional, Pasal 12 Ayat 2menyebutkan bahwa pendidikan anak prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin seumur hidup (Patmonodewo, 2003).
Pendidikan prasekolah adalah satu program yang menyediakan pengalaman pembelajaran kanak-kanak yang berumur 4-6 tahun dalam jangka masa satu tahun atau lebih sebelum masuk ke tahun pertama di sekolah formal. Konsep yang digunakan ialah "Belajar Sambil Bermain" dengan menekank "Pembelajaran Bertema". Kaedah pembelajaran ialah meliputi aktivitas kelas, aktivitas kumpulan dan aktivitas individu. Pendidikan prasekolah bertujuan menyuburkan potensi kanak-kanak dalam semua aspek perkembangan, menguasai kemahiran asas dan memupuk sikap positif sebagai persedian untuk masuk ke sekolah dasar.\

Pengertian TK 
            Taman kanak-kanak (TK) adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3 sampai 6 tahun. Adapun fungsi TK adalah untuk mengenalkan anak dengan dunia sekitar, menumbuhkan perilaku yang baik, mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang bersosialisasi, mengembangkan keterampilan, krativitas dan kemampuan anak, menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.
Wylie (1998) mengemukakan bahwa ada beberapa ketrampilan-ketrampilan krusial yang akan dibutuhkan anak selama perjalanan pendidikannya mulai dari sekolah dasar dan seterusnya, diantaranya: ketrampilan menyimak dan mendengarkan, ketrampilan akademik, ketrampilan bekerja secara mandiri dan secara kelompok, serta ketrampilan berkomunikasi.
Lebih lanjut, Muijs & Reynolds (2008:280) mengemukakan beberapa ketrampilan kunci untuk meningkatkan kesiapan sekolah anak pra-sekolah, yaitu:
1.     Ketrampilan sosial, misalnya kemampuan untuk bekerjasama secara kooperatif, untuk menghormati orang lain, untuk mengekspresikan emosi dan perasaan dengan cara yang terhormat, untuk mendengarkan orang lain, untuk mengikuti aturan dan prosedur, untuk duduk dengan penuh perhatian, dan untuk bekerja secara mandiri.
2.     Ketrampilan komunikasi, misalnya ketrampilan untuk meminta bantuan dengan cara yang baik dan sopan, ketrampilan untuk memverbalisasikan pikiran dan perasaan, menjawab pertanyaan terbuka dan tertutup, berpartisipasi dalam diskusi kelas, dan ketrampilan untuk menghubungkan berbagai ide dan pengalaman.
3.     Perilaku terkait-tugas, misalnya perilaku tidak mengganggu anak-anak lain selama proses belajar, ketrampilan anak untuk memantau perilakunya sendiri, menemukan bahan-bahan yang diperlukan guna menyelesaikan tugas, mengikuti pengarahan guru, menggeneraliasikan ketrampilan ke berbagai situasi, bersikap on-taskselama mengerjakan pekerjaan yang melibatkan seluruh kelas, menentukan pilihan, mengawali dan menyelesaikan pekerjaan pada waktunya tanpa pengarahan guru, dan mencoba berbagai strategi untuk mengatasi masalah yang berbeda.
Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengembangkan kesiapan sekolah pada anak usia pra-sekolah. Metode-metode pembelajaran berikut, merupakan metode pembelajaran yang banyak direkomendasikan oleh para pakar pendidikan pra-sekolah untuk mengembangkan kesiapan anak memasuki pendidikan sekolah dasar.

1.      Metode Bermain. Bermain merupakan cara/jalan bagi anak untuk mengungkapkan hasil pemikiran, perasaan serta cara mereka menjelajahi dunia lingkungannya. Dengan bermain anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, belajar secara menyenangkan. Bermain membantu anak menjalin hubungan sosial antar anak (Padmonodewo, 2003).
2.      Metode belajar kooperatif. Belajar kooperatif dapat dimaknai anak-anak belajar dalam kelompok kecil, dan setiap anak dapat berpartisipasi dalam tugas-tugas bersama yang telah ditentukan dengan jelas, dan supervisi diarahkan oleh guru (Masitoh, dkk; 2005).
3.      Metode Drama dan Sandiwara Pendek, adalah cara lain guna memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk ikut ambil bagian di dalam kegiatan yang mereka nikmati, yang memiliki manfaat pendidikan cukup kuat, khususnya dalam mengembangkan kemampuan berbahasa dan berbicara anak.
4.      Metode Demonstrasi. Guru menggunakan metode demonstrasi untuk mendeskripsikan tentang sesuatu yang akan dilakukan anak-anak. Demosntrasi memadukan strategi pembelajaran “do it signal, modeling, dan menceritakan-menjelaskan-menginformasikan..
5.      Metode Diskusi Kelompok Kecil atau Diskusi Kelas. Dalam diskusi guru tidak membimbing percakapan tetapi mendorong anak-anak untuk mengemukakan gagasannya sendiri dan mengkomunikasikan gagasan secara lebih luas serta mendengarkan pendapat orang lain.
6.      Metode Pemecahan Masalah. Harlan (1988) dan Hendrick (1997) dalam Masitoh, dkk. (2005) mengemukakan bahwa dalam kegiatan ini anak-anak terlibat secara aktif dalam kegiatan perencanaan, peramalan, pembuatan keputusan, mengamati hasil tindakannya, sedang guru lebih bertindak sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan anak dalam melakukan kegiatan pemecahan masalah secara lebih baik. Masalah yang baik akan dapat menolong anak untuk menganalisis, menyampaikan dan mengevaluasi peristiwa, informasi dan ide.
7.      Mengategorisasikan Objek, seperti mainan atau bahan-bahan lain di kelas, menurut kriteria seperti bentuk, ukuran, atau warna akan membantu anak-anak mengembangkan ketrampilan klasifikasi dan kemampuan matematisnya.

Untuk merancang pendidikan anak, orang tua dan guru perlu berpikir agar tidak terlalu banyak menuntut keterampilan di luar kemampuan anak. Setiap hari anak-anak membutuhkan latihan kegiatan jasmani yang disertai kebugaran dan aktivitas yang tinggi tetapi kecenderungan anak saat ini lebih banyak melakukan kegiatan pasif seperti menonton atau duduk diam di kursi. Dengan demikian perencanaan yang harus dilakukan oleh guru dan orang tua untuk mendorong perkembangan jasmani anak antara lain:
1.      Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain,
2.      Menyediakan fasilitas yang merangsang pergerakan motorik.
Selain pembentukan sikap dan perilaku yang  baik  tersebut, anak juga memerlukan kemampuan intelektual agar anak tiap menghadapi tuntutan masa kini dan yang akan datang. Oleh karena itu, anak memerlukan penguasaan berbagai kemampuan dasar agar dapat menyesuaikan diri.
Menurut Siskandar, kurikulum untuk anak usia dini harusnya memperhatikan beberapa prisnip:
1.      Berpusat pada anak,
2.      Mendorong perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial-emosional, bahasa dan komunikasi sebagai dasar pembentukan pribadi manusia,
3.      Memperhatikan perbedaan individu anak, perbedaan keadaan jasmani, rohani, kecerdasan dan tingkat perkembangannya.
Kegiatan belajar memang sudah seharusnya berpusat pada anak. Seperti teori yang dikemukakan oleh John Dewey mengenai Progessivism. Progessivism adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan sekolah yang berpusat pada anak (Child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (Teacher-Centered) atau bahan pelajaran (subject-centered).

Rabu, 25 April 2012

Tugas Kelompok Psi. Pendidikan

Novika Susi Lestari (11-025)

1.      Jelaskan dimana persinggungan antara teknologi dan pendidikan!
Teknologi adalah tema penting dalam pendidikan, revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kita kini hidup. Dimana orang-orang menggunakan teknologi teersebut untuk berkomunikasi. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengakses internet yang merupakan inti dari komunikasi melalui computer. System internet berisi ribuan jaringan computer yang terhubung di seluruh dunia, informasi yang tidak terhingga dapat di akses oleh murid, sehingga berpotensi dalam meningkatkan pembelajaran murid. Penggunaan internet ini juga membantu untuk menavigasi dan mengintegrasikan pengetahuan, mendorong untuk belajar bersama  dan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru. Sehingga secara tidak langsung pendidikan dan teknologi berkaitan erat, karena melalui teknologi kita mendapat informasi baru dan berbagai hal untuk membantu kita dalam belajar, dan bahkan membantu guru dalam mendidik siswa. Contohnya, banyak informasi untuk bahan pembelajaran yang seringkali kurang lengkap dalam buku dan siswa akan menggunakan teknologi untuk mengakses informasi yang lebih banyak, serta membantu dalam mengerjakan tugas lebih cepat dan efisien. Mungkin informasi dalam internet tidak sepenuhnya bisa di percaya, karna itu perlu ada perbandingin dengan buku, namun kembali lagi, isi buku ada yang kurang lengkap. Selain itu teknologi dan pendidikan mempunyai hubungan 2 arah. Dapat terlihat pada sebagian orang yang belajar dengan tujuan untuk meningkatkan teknologi itu sendiri. Jika teknologi tersebut sudah berkembang seperti yang di harapkan, maka bisa digunakan untuk lebih mempermudah dan mengefisienkan pekerjaan masyarakat itu sendiri.

2.        Perbandingan teori standar untuk murid melek teknologi dengan kenyataan yang ada semasa duduk dibangku sekolah?
Jika dilihat dari  standar yang ada pada teorinya bahwa seusia SMA seharusnya murid sudah memiliki kemampuan yang kompleks dalam mengaplikasikan teknologi yang ada.


Pada teorinya grade 9-12 murid-murid harus mampu:
a.       Identifikasi kapabilitas dan keterbatasan dari teknologi kontemporer dan menilai potensi sistem dan layanan ini untuk memenuhi kebutuhan personal dan pekerjaan
b.    Gunakan sumber daya teknoloi untuk mengelola dan mengomunikasikan informasi personal dan profesional(seperti keuangan, jadwal, alamat, pembelian, dan korespodensi).
c.     Gunakan informasi online secara rutin untuk memenuhi kebutuhan riset, publikasi, komunikasi, dan produktivitas.
d.     Pilih dan aplikasikan alat teknologi untuk riset, analisis informasi, dan pemecahan problem dalam pembelajaran materi.
Sedangkan pada kenyataannya, murid-murid SMA belum memiliki kemampuan yang sekompleks itu dalam memanfaatkan teknologi. Kemampuan murid SMA di Indonesia masih sebatas kemampuan untuk grade 3 sampai 5 pada standarnya.

Kemampuan Grade 3 sampai 5:
a.      Gunakan keyboard dan alat input dan output lain secara efektif
b.     Mendiskusikan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan keuntungan dan kerugian penggunaan itu.
c.       Gunakan alat teknologi (multimedia, alat presentasi, alat web, kamera digital,dan scanner) untuk kegiatan menulis, berkomunikasi, dan memublikasikan aktivitas  individual.
d.     Gunakan telekomunikasi secara efektif untuk mengakses informasi ditempat yang jauh, berkomunikasi dengan orang lain, dan mencari informasi yang menarik secara personal.
e.      Gunakan sumber daya teknologi (seperti kalkulator, alat pengumpul data, video, dan software pendidikan) untuk aktivitas pemecahan masalah dan pembelajaran mandiri.
Berdasarkan teori diatas menunjukkan bahwa kemampuan siswa/i di Indonesia masih sangat jauh tertinggal dari standar yang ada.

3.        Apa itu ubiquitous computing dan pandangan diri sebagai mahasiswa mengenai ubiqitos computing!
Ubiquitous computing adalah generasi komputer ketiga yang dipercaya mampu menggantikan PC pada saat ini. Era dimana telepon dan perangkat teknologi lain sudah terkoneksi dengan internet. Ubiquitous computing bisa berbentuk komputer baru yang kecil, pertable, mobile dan murah. Ubiquitous computing memang memiliki keuntungan, jaringan yang lebih murah, dan lebih efisien tanpa dibatasi lokasi. Namun, disisi lain, perangkat ini memaksa komputer agar eksis di dunia manusia yang akibatnya bisa mengurangi hubungan sosial antarmanusia. Karena dengan kemudahan-kemudahan yang dihasilkan oleh ubiquitous computing bisa menghasilkan ketergantungan pada masyarakat.
Pandangan kami sebagai mahasiswa, teknologi baru ini memang sangat membantu. Mahasiswa bisa menggunakan internet untuk memenuhi kebutuhan riset, komunikasi dan produktivitas. Ditambah lagi, mahasiswa saat ini sangat membutuhkan berbagai sumber jurnal. Jadi internet sangat mempermudah tugas mahasiswa. Namun dalam hal ini, kita tidak boleh sepenuhnya ketergantungan terhadap teknologi-teknologi tersebut. Kita hidup di dunia sosial dan sudah seharusnya melakukan hubungan sosial kita dengan baik. Jalan keluar yang paling masuk akal adalah menyeimbangkan kehidupan sosial dengan penggunaan teknologi yang semakin kompleks ini, apalagi isu yang menyatakan bahwa ubiquitous computing mungkin akan tercipta. Di sisi lain, sisi negatif yang mungkin ada adalah kesenjangan sosial yang mungkin tercipta. Akan semakin terlihat orang-orang yang mampu membeli dan menggunakan teknologi-teknologi dengan mereka yang kurang mampu. Dan teknologi haruslah digunakan dengan bijak, tidak untuk hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Tanggapan:

1.      Rossie Janette ( kelompok 8)
-          Hal-hal yang tidak baik seperti apa yang dapat ditimbulkan oleh Ubiquitous computing?
-          Apa yang menyebabkan ketergantungan dalam  Ubiquitous computing ?
Jawab:
-          Hal-hal yang tidak baik, contohnya ialah kemudahan untuk mengakses situs yang tidak senonoh, seperti pornografi. Selain itu, dapat menimbulkan kecenderungan anak didik untuk tidak belajar yaitu membuka situs-situs di internet pada saat kegiatan belajar-mengajar sedang berlangsung.
-          Salah satu yang menyebabkan ketergantungan ialah adanya fasilitas wi-fi di berbagai tempat yang memberi kemudahan untuk mengakses internet sehingga menyebabkan ketergantungan.

2.      Ririn Hapsari ( kelompok 6)
-          (Ririn bertanya megenai kesenjangan hubungan sosial dengan perkembangan teknologi. Namun kesenjangan kami kami maksud adalah kesenjangan ekonomi  yang terjadi antara masyarakat kalangan atas –yang sudah akrab dengan teknologi- dan masyarakat bawah yang mungkin belum tersentuh teknologi sama sekali).

Selasa, 10 April 2012

Tacit, Fluid and Crystallized Intelligence

Masih di bahasan Psikologi. Heheh..
Kali ini kita sampai di topik Inteligensi. Baiklah, sebelumnya, kita sepakat bahwa inteligensi adalah kemampuan kognitif yang dimiliki individu untuk mempelajari pengalaman baru, menalar dengan baik dan menyelesaikan masalah dengan efektif.  Kita tidak akan membahas secara menyeluruh mengenai definisi menurut beberapa ahli, alat ukut inteligensi, ataupun hal-hal lain yang mungkin terlalu panjang untuk dibahas disini. Tapi, kita akan mengupas tentang pembagian inteligensi beserta contoh yang semoga bisa mempermudah pemahaman kita.
1)                 Tacit Intellegence: Kemampuan untuk memecahkan masalah yang bersifat praktis.
2)                 Fluid Intelligence: Kemampuan yang dibawa sejak lahir yang terlepas dari pengaruh pendidikan dan pengalaman untuk mengatasi hal-hal baru.
3)                 Crystallized Intelligence: Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan dan kebudayaan seseorang.
Contoh:
1.                  Tacit Intellegence: Kemampuan untuk memecahkan masalah yang bersifat praktis.
Pengalaman saya yang berkaitan dengan Tacit Intellegence adalah ketika saya diberikan amanah oleh orang tua untuk menuliskan nama dan alamat orang tua saya pada sebuah amplop. Karena amplop tersebut akan diisi oleh sejumlah uang sebagai bentuk terima kasih telah diundang dalam sebuah acara pesta layaknya tradisi di Indonesia. Setelah saya menuliskan nama dan alamat orang tua, serta sudah terisi sejumlah uang di dalamnya, saya diminta untuk merekatkan amplop tersebut agar uang didalamnya tidak terjatuh. Tetapi pada saat itu, saya tidak menemukan lem yang bisa digunakan. Hingga, terpikir oleh saya bahwa nasi yang sudah di masak akan bersifat lengket, dan bisa digunakan untuk merekatkan amplop tersebut. Kemudian saya menggunakan +/- 1 butir nasi hangat untuk merekatkan amplop tersebut dan berhasil.
Disinilah Tacit Intellegence berperan untuk menyelesaikan masalah yang bersifat praktis, yaitu dengan menggantikan lem menjadi beberapa butir nasi.
2.                  Fluid Intelligence: Kemampuan yang dibawa sejak lahir yang terlepas dari pengaruh pendidikan dan pengalaman untuk mengatasi hal-hal baru.
Pengalaman ini terjadi sekitar 4 tahun lalu ketika saya pertama kali diberikan tanggung jawab untuk mengurus adik sepupu saya yang masih bayi. Berhubung pada saat itu si ibu (tante saya) sedang pergi karena urusan yang tidak bisa dielakkan, maka saya diberikan amanah tersebut. Awalnya saya merasa tidak mampu, tetapi setelah dijalani, saya merasa ‘naluri’ perempuan saya mulai berfungsi. Saat itu adalah pertama kali saya mengurusi bayi, mulai dari memandikan, mengenakan baju, memberi makan, menggendong, menidurkan dan mengganti popok. Itu adalah pengalaman yang belum pernah saya alami sebelumnya. Tapi dalam prosesnya, tidak ada kendala yang begitu berarti. Ada beberapa, tapi tidak terlalu besar dan masih bisa saya tangani. Sebuah pengalaman yang menyenangkan menurut saya J
Kemampuan untuk mengurusi seorang bayi sebenarnya sudah dimiliki oleh setiap orang, khususnya wanita yang diberikan kemampuan lebih untuk melakukannya (dari segi kepekaan dan perasaan). Kemampuan ini sudah dibawa sejak lahir oleh setiap orang. Untuk kasus diatas, awalnya saya merasa tidak mampu, tapi ternyata saya dan kita memiliki kemampuan untuk memenuhi amanah tersebut. Inilah yang disebut dengan Fluid Intelligence.
3.                  Crystallized Intelligence: Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan dan kebudayaan seseorang.
Saat pertama kali saya memiliki blog (sekitar satu tahun yang lalu), saya tidak tahu bagaimana cara menggunakannya. Kemudian saya berinisiatif untuk mencari solusinya di situs google. Dan saya menemukan beberapa sumber yang menyajikan cara-cara bagaimana menggunakan dan mengelola blog, misal: menyesuaikan desain, template, tata warna, font, penambahan widget, dll. Dan saya mempraktikkan step-step yang disajikan secara langsung. Hingga ketika suatu saat ketika saya ingin ‘mendekorasi’ ulang blog saya lagi, hal itu menjadi tidak terlalu sulit karena saya sudah pernah melakukan hal itu sebelumnya, meskipun dasbor untuk mengelola blog ‘versi’ dulu (satu tahun yang lalu) dan saat ini sudah berbeda.
Crystallized intelligence adalah kemampuan yang sudah megkristal dalam diri kita dan sering terjadi di kehidupan. Tidak dapat dipungkiri, proses belajar juga terjadi dan menghasilkan pengalaman. Kemudian pengalaman tersebut dijadikan pedoman untuk mempermudah kita dalam menyelesaikan masalah yang sama atau mirip di lain hari.
Semoga bermanfaat! :)

Senin, 09 April 2012

Psikologi Sekolah (Tugas Kelompok)

Novika Susi Lestari (11-025)

Kedudukan Psikologi Sekolah dalam Ilmu Psikologi

Psikologi Sekolah adalah bidang yang menerapkan prinsip-prinsip psikologi klinis dan psikologi pendidikan dengan diagnosa dan pengobatan anak-anak dan 'remaja perilaku dan masalah belajar. Pada dasarnya psikologi sekolah memiliki kedudukan yang penting karena psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak. Psikologi sekolah dapat melakukan penilaian psikologis dan memberikan bimbingan dan konseling baik untuk anak dan keluarga anak.

Apa Perbedaan Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah?

Psikologi pendidikan
 melakukan penelitian tentang dinamika kelas, gaya mengajar dan belajar variabel. Belajar dan memperbaiki bagaimana sub-kelompok penduduk belajar-seperti anak-anak berbakat dan mereka yang cacat pembangunan. Perhatikan bahwa Psikolog pendidikan tidak boleh disamakan dengan konselor sekolah atau psikolog sekolah, yang membantu siswa satu-satu. Psikolog pendidikan umumnya bekerja di sekolah-sekolah, universitas, bisnis, industri, pusat belajar dan pengaturan pembangunan manusia. Psikolog pendidikan membantu dengan mendiagnosis dan memberikan alat untuk mengobati, membantu atau berurusan dengan perilaku atau tantangan.

Psikologi sekolah adalah profesional terpercaya yang utama tujuannya adalah penerapan prinsip-prinsip ilmiah belajar dan perilaku untuk memperbaiki sekolah terkait masalah dan untuk memfasilitasi pembelajaran dan pengembangan anak-anak di sekolah-sekolah umum Untuk mencapai tujuan ini psikolog sekolah menyediakan jasa untuk anak-anak, guru, orang tua, masyarakat lembaga, dan sistem sekolah itu sendiri. berurusan dengan mengidentifikasi anak-anak dalam sistem sekolah yang berfungsi pada tingkat yang lebih tinggi pendidikan untuk usia serta anak-anak yang menunjukkan pola perilaku tertentu seperti ADHD, disleksia atau hambatan pidato. Perhatian juga diberikan kepada anak-anak yang cacat mental atau fisik. Psikolog sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.

Fungsi Sekolah sebagai Agent Of Change

Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau mentransmisi kebudayaan, di antaranya nilai-nilai nenek moyang kepada generasi muda. Dalam fungsi ini sekolah itu konservatif dan berusaha mempertahankan status quo demi kestabilan politik, kesatuan dan persatuan bangsa. Di samping itu sekolah juga turut mendidik generasi muda agar hidup dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini sekolah merupakan agent of change atau lembaga pengubah. Sekolah mempunyai fungsi transformatif, setidak-tidaknya sekolah harus dapat mengikuti laju perkembangan agar bangsa jangan ketinggalan dalam kemampuan dan pengetahuan dibanding dengan bangsa-bangsa lain. Untuk itu, kurikulum harus senantiasa mengalami pembaruan dan perubahan.
Perubahan dari negara agraria menjadi negara industri modern  memerlukan orientasi baru bagi sekolah kejuruan yang menyediakan tenaga kerja yang sesuai dan juga sekolah-sekolah lain.
Tiap perubahan dapat mempunyai efek negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sebagai polusi, kemiskinan, kejahatan, kemerosotan moral, konflik-konflik sosial, seks bebas, dan sebagainya.
Dalam kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sekolah me-megang peranan penting sebagai agent of change untuk membawa perubahan-perubahan sosial, akan tetapi dalam norma-norma sosial, seperti keluarga, agama, filsafat bangsa, sekolah cenderung untuk mempertahankan yang lama dan dengan demikian mencegah terjadinya perubahan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

Metode dalam Sistem Pengajaran di Sekolah

1. Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.

2. Metode diskusi (Discussion method)
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).

3. Metode demontrasi (Demonstration method)
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah (2000). Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, (2000).

4. Metode ceramah  plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu:

5. Metode resitasi (Recitation method)
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri (http://re-searchengines.com/art05-65.html).

6. Metode percobaan (Experimental method)
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000). Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.

7. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.

8. Metode latihan keterampilan (Drill method)
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.

9. Metode mengajar beregu (Team teaching method)
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.

10. Metode mengajar sesama teman (Peer teaching method)
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri

11. Metode pemecahan masalah (Problem solving method)
Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya.

12. Metode perancangan (projeck method)
yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

13. Metode Bagian (Teileren method)
yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.

14. Metode Global (Ganze method)
yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.

15. Metode Discovery
Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi.

Permasalahan yang Terjadi Di Sekolah

1. Bullying
Sedikitnya ada 2 masalah utama dibalik terjadinya bullying di sekolah : Penampilan, danStatus sosial. Pelaku bullying (disebut “Bully”) selalu memilih target / korban dari kalangan teman yang menurut mereka tidak cocok untuk bergaul bersamanya; bisa karena penampilan, sifat (misalnya pemalu, pendiam), ras, agama, atau suku. Dan pilihan target akan jatuh pada individu yang menurut mereka inferior atau di bawah strata mereka. Bullying dapat terjadi secara fisik, psikologis, verbal, maupun seksual. Secara fisik contohnya dengan dipukul, dicubit, didorong, dijegal, dll. Secara psikologis misalnya dipermalukan di depan umum, dipanggil dengan nama cemoohan, dihasut, difitnah, barang-barangnya disembunyikan, dll. Secara verbal contohnya dicaci maki langsung, diteror (baik melalui telepon, sms, atau email). Secara seksual bisa terjadi dari yang paling ringan dicolek-colek, sampai yang paling parah diperkosa.

2. Tawuran Antar Pelajar
Tawuran merupakan perilaku anarki berkelompok antar kelompok remaja yang biasanya berawal dari masalah yang sepele. Pemicu tawuran seringnya karena rasa emosi remaja yang masih labil hingga sulit untuk dikontrol ketika dihadapkan pada tantangan. Selain itu, kesetiakawanan juga sering menjadi alasan mengapa pelajar melaukan tawuran.

Disekolah perselisihan bisa terjadi antara:
1. Siswa dengan siswa
2. Guru dengan guru
3. Orang tua dengan guru
4. Guru dengan pimpinan (kepala sekolah)

Berikut ini adalah cara penyelesaian masalah menurut subyek yang berselisih;
Siswa
·         bicara langsung ke orang yang mengganggu, minta bantuan teman jika diperlukan.
·         katakan kepada teman yang mengganggu “Stop! saya tidak suka kamu berbuat seperti itu!”
·         acuhkan (pergi dari orang yang mengganggu serta lakukan kegiatan untk menghindar)
·      cari bantuan dari orang yang mau mendengar dan membantu (guru kelas , guru BP atau orang tua)

Orang tua siswa
·    buatlah janji dengan pihak yang berkepentingan, tuliskan apa yang menjadi masalah, bicarakan masalah dengan guru serta harapan apa yang di inginkan.

Guru
·         identifikasikan masalah anda,
·         Bicarakan dengan rekan sekerja mengenai masalah anda
·         mintalah rekan kerja anda untuk bersikap obyektif
·      adakan pendekatan dengan orang yang mempunyai masalah dengan anda lalu gunakan pernyataan “saya” untuk menggambarkan bagaimana perasaan anda untuk kemudian memudahkan anda dan rekan kerja bekerja dengan penuh harmonis dan kerja sama di masa mendatang.


Apa Peranan/ Tugas dari Psikolog Pendidikan dan Psikolog Sekolah?

Peran Psikolog Pendidikan:
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut : 
·         Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas. Menilai belajar dan kebutuhan emosional dengan mengamati dan konsultasi dengan tim multi-lembaga untuk memberikan saran tentang pendekatan terbaik dan ketentuan untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan. 
·         Mengembangkan dan mendukung program pengelolaan terapi dan perilaku.
·         Merancang dan mengembangkan kursus untuk orang tua, guru dan lain-lain yang terlibat dengan pendidikan anak-anak dan remaja pada topik-topik seperti bullying.
·         Merancang dan mengembangkan proyek-proyek yang melibatkan anak-anak dan kaum muda.
·         Menulis laporan untuk membuat rekomendasi formal tentang tindakan yang akan diambil, termasuk pernyataan formal.
·         Menasihati, negosiasi, membujuk dan mendukung guru, orang tua dan profesional pendidikan lainnya.
·         Menghadiri konferensi kasus yang melibatkan tim multidisipliner tentang cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan sosial, emosional, perilaku dan pembelajaran anak-anak dan kaum muda dalam perawatan mereka.
·         Mengutamakan efektivitas: konteks dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak dipandang sebagai semakin penting.
·         Penghubung dengan profesional lain dan memfasilitasi pertemuan, diskusi dan kursus;
·         Mengembangkan dan meninjau kebijakan-kebijakan.
·         Melakukan penelitian aktif.
·         Merumuskan intervensi yang berfokus pada penerapan pengetahuan, keterampilan dan keahlian untuk mendukung inisiatif lokal dan nasional.
·         Mengembangkan dan menerapkan intervensi yang efektif untuk mempromosikan kesejahteraan psikologis, sosial, perkembangan emosi dan perilaku dan untuk meningkatkan standar pendidikan.
·         Mengembangkan tes pendidikan
·         Evaluasi program pendidikan. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
·         Konsultasikan sekolah untuk melaksanakan pengajaran dan pengujian perubahan
·         Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
·         Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif.
·         Penyelenggaraan pendidikan keguruan
·         Mengumpulkan data, merevisi tes dan kegiatan belajar kelas dalam upaya untuk meningkatkan belajar dan mengajar gaya antara mahasiswa, staf pengajar dan individu lainnya. Psikolog Pendidikan harus statistik menyeluruh dan memiliki kemampuan tajam berpikir kritis

 Peran Psikolog Sekolah: 
1.      Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa. 
2.      Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental. 
3.      Menilai dan mengevaluasi berbagai masalah yang berkaitan sekolah dan aset anak dan remaja di sekolah yang ditugaskan.  
4.      Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan.Terlibat dalam pencegahan krisis dan layanan intervensi.
5.       Dapat melayani satu atau beberapa sekolah di daerah sekolah atau bekerja untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat dan/atau dalam lingkungan universitas.

Peran psikolog sekolah dengan siswa untuk: 
·         Memberikan konseling, pengajaran, dan pendampingan bagi mereka berjuang dengan masalah sosial, emosi, dan perilaku 
·         Meningkatkan prestasi dengan menilai hambatan belajar dan menentukan strategi instruksional terbaik untuk meningkatkan pembelajaran
·         Mempromosikan kesehatan dan ketahanan dengan memperkuat komunikasi dan keterampilan sosial, pemecahan masalah, manajemen kemarahan, self-regulasi, penentuan nasib sendiri, dan optimisme
·         Meningkatkan pemahaman dan penerimaan beragam budaya dan latar belakang

Peran psikolog sekolah dengan siswa dan keluarganya untuk: 
·         Konsultasi dengan orang tua untuk membantu dalam memahami pembelajaran dan penyesuaian proses anak-anak. 
·         Mengajarkan keterampilan orangtua, strategi pemecahan masalah, penyalahgunaan zat, dan topik lainnya yang berkaitan dengan sekolah sehat.
·         Mengidentifikasi dan alamat belajar dan masalah perilaku yang mengganggu dengan keberhasilan sekolah
·         Evaluasi kelayakan untuk layanan pendidikan khusus (dalam sebuah tim multidisiplin)
·         Dukungan siswa sosial, emosional, dan perilaku kesehatan
·         Mengasuh, Mengajar,dan meningkatkan kolaborasi rumah-sekolah
·         Membuat arahan dan membantu mengkoordinasikan dukungan layanan komunitas

Peran psikolog sekolah dengan guru untuk:  
·         Konsultasi dengan guru di pembangunan dan implementasi kelas metode dan prosedur dirancang untuk memfasilitasi murid belajar dan untuk mengatasi belajar dan gangguan perilaku.
·         Membantu pendidik dalam melaksanakan suasana yang aman, kelas sehat dan lingkungan sekolah.
·         Mengidentifikasi dan menyelesaikan hambatan akademis untuk belajar
·         Merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring kemajuan siswa
·         Desain dan intervensi akademis dan perilaku melaksanakan
·         Mendukung instruksi individual efektif
·         Memotivasi semua siswa untuk terlibat dalam pembelajaran

Peran psikolog sekolah dengan administrators untuk: 
·         Konsultasi dengan sekolah administrator tentang sesuai tujuan belajar untuk anak-anak, perencanaan pembangunan dan perbaikan program untuk murid di reguler dan program-program sekolah khusus, dan pengembangan pendidikan eksperimentasi dan evaluasi. 
·         Mengumpulkan dan menganalisa data yang berhubungan dengan perbaikan sekolah, hasil siswa, dan persyaratan akuntabilitas
·         Melaksanakan program-program pencegahan sekolah-lebar yang membantu mempertahankan sekolah positif iklim kondusif untuk belajar
·         Mempromosikan sekolah kebijakan dan praktek yang menjamin keselamatan semua siswa dengan mengurangi kekerasan di sekolah, bullying, dan pelecehan
·         Menanggapi krisis dengan menyediakan kepemimpinan, pelayanan langsung, dan koordinasi dengan pelayanan masyarakat yang dibutuhkan
·         Merancang, melaksanakan, dan mengumpulkan dukungan untuk program sekolah kesehatan jiwa yang menyeluruh

Peran psikolog sekolah dengan masyarakat untuk:  
·         Konsultasi dengan masyarakat lembaga, seperti masa percobaan departemen, kesehatan mental klinik, dan departemen kesejahteraan, tentang murid yang sedang dilayani oleh masyarakat seperti lembaga.
·         Membantu siswa transisi ke dan dari lingkungan sekolah dan komunitas pembelajaran, seperti perawatan perumahan atau program peradilan anak.

Hal-hal yang Berkaitan dalam Kaitannya dalam Layanan Psikolog sekolah

PROGRAM INTEGRATIF
Program ini ditujukan untuk sekolah berupa paket lengkap Layanan Konsultansi Psikolog Sekolah berupa program asesmen, konseling, seminar dan pelatihan lengkap untuk siswa, guru dan orangtua selama 2 tahun berturut-turut. Program ini  dapat disesuaikan dengan jenjang sekolah (TK-SD-SMP-SMA) dan jumlah siswa yang ada di tiap sekolah. Pembayaran untuk program ini dapat dilakukan dalam dua termin (setahun sekali). Program Integratif ini terdiri dari Tiga Paket.

[Paket Jenius]
    Terdiri atas layanan:                                                   
·         Psikotes siswa Semi Individual/ Klasikal (2x/2thn)
·         Psikotes siswa Individual (2x/2thn), 
·         Konseling Siswa (8/2thn),
·         Pelatihan Guru (2x/2thn),
·         Konseling Guru (4x/2thn),
·         Seminar Parenting Skills Untuk orangtua (2x/2thn)
·         Pengarsipan Psychological Record siswa dan Guru (1 berkas/org)

 [Paket Superior]
·         Psikotes Semi Individual  (2x/2thn)
·         Psikotes Individual Pemetaan (2x/2thn)
·         Konseling siswa (8x/2thn)
·         Outbound Training untuk siswa (2x/2thn)
·         Psikotes Klasikal Guru (1x/2thn)
·         Konseling Guru (4x/2thn)
·         Team Building dan Pelatihan Guru (1x/2thn)
·         Parenting Skills Untuk orangtua (2x/2thn)
·         Pengarsipan Psychological Record siswa dan Guru (1 berkas/org)

[Paket Gifted]
Paket Bebas Pilih layanan Psikologi selama dua tahun dengan minimal 3 program layanan/ 2 tahun, dengan harga paket yang lebih menguntungkan.

Perbedaan Antara Psikolog Sekolah, Psikolog Pendidikan, dan Guru BK
Psikolog (termasuk psikolog pendidikan) adalah seorang sarjana psikologi yang telah menjalani pendidikan profesi dan berhak membuka praktek, termasuk praktek konseling, namun tidak berkompeten mengeluarkan resep obat. Psikologi mempelajari perilaku manusia secara umum dan terbagi atas enam bidang, yaitu Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikologi Klinis dan Psikologi Eksperimen. Sedangkan, Konselor (guru BK) adalah seseorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN). Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tetapi juga merambah pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.

Sementara, Psikolog sekolah ada psikolog yang mengkhususkan diri pada dunia sekolah. Biasanya psikolog sekolah berperan dalam pengaturan kelas yang berhubungan dengan psikologis siswa juga guru. Psikolog sekolah juga bisa memberikan penilaian intelegensia guru, inovasi guru, dalam mengajar, dan lain sebagainya.

Seorang psikolog sekolah harus bisa dekat dengan siswaataupun guru yang secara tidak langsung juga berhubungan dengan orang tua siswa. Karena peran psikolog sekolah juga memantau bagaimana prestasi siswa, kelakuan, dan motivasi siswanya. Tetapi yang perlu diingat psikolog sekolah berbeda dengan guru BK. Guru BK biasanya bertugas pada siswanya saja dan dilindungi oleh undang-undang karena memiliki label guru, sedangkan psikolog sekolah lebih sedikit luas cakupannya dan juga psikolog adalah sebuah profesi yang di wajibkan memiliki profesionalisme lebih baik. Jadi sudah jelas lah psikolog pendidikan dan psikolog sekolah memiliki peran yang berbeda namun mungkin memiliki tujuan yang sama yaitu agar dunia pendidikan semakin baik. 

Sumber: