Kali ini
kita sampai di topik Inteligensi. Baiklah,
sebelumnya, kita sepakat bahwa inteligensi adalah kemampuan kognitif yang dimiliki individu untuk mempelajari pengalaman
baru, menalar dengan baik dan menyelesaikan masalah dengan efektif. Kita tidak akan membahas secara menyeluruh
mengenai definisi menurut beberapa ahli, alat ukut inteligensi, ataupun hal-hal
lain yang mungkin terlalu panjang untuk dibahas disini. Tapi, kita akan mengupas
tentang pembagian inteligensi beserta contoh yang semoga bisa mempermudah
pemahaman kita.
1) Tacit Intellegence: Kemampuan untuk memecahkan masalah yang bersifat praktis.
2) Fluid Intelligence: Kemampuan yang dibawa sejak lahir yang terlepas dari
pengaruh pendidikan dan pengalaman untuk mengatasi hal-hal baru.
3) Crystallized Intelligence: Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan masalah yang
dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan dan kebudayaan seseorang.
Contoh:
1.
Tacit Intellegence: Kemampuan
untuk memecahkan masalah yang bersifat praktis.
Pengalaman saya yang berkaitan dengan
Tacit Intellegence adalah ketika saya diberikan amanah oleh orang tua untuk
menuliskan nama dan alamat orang tua saya pada sebuah amplop. Karena amplop
tersebut akan diisi oleh sejumlah uang sebagai bentuk terima kasih telah
diundang dalam sebuah acara pesta layaknya tradisi di Indonesia. Setelah saya
menuliskan nama dan alamat orang tua, serta sudah terisi sejumlah uang di
dalamnya, saya diminta untuk merekatkan amplop tersebut agar uang didalamnya
tidak terjatuh. Tetapi pada saat itu, saya tidak menemukan lem yang bisa
digunakan. Hingga, terpikir oleh saya bahwa nasi yang sudah di masak akan bersifat
lengket, dan bisa digunakan untuk merekatkan amplop tersebut. Kemudian saya
menggunakan +/- 1 butir nasi hangat untuk merekatkan amplop tersebut dan
berhasil.
Disinilah
Tacit Intellegence berperan untuk
menyelesaikan masalah yang bersifat praktis, yaitu dengan menggantikan lem
menjadi beberapa butir nasi.
2.
Fluid Intelligence: Kemampuan
yang dibawa sejak lahir yang terlepas dari pengaruh pendidikan dan pengalaman
untuk mengatasi hal-hal baru.
Pengalaman
ini terjadi sekitar 4 tahun lalu ketika saya pertama kali diberikan tanggung
jawab untuk mengurus adik sepupu saya yang masih bayi. Berhubung pada saat itu
si ibu (tante saya) sedang pergi karena urusan yang tidak bisa dielakkan, maka
saya diberikan amanah tersebut. Awalnya saya merasa tidak mampu, tetapi setelah
dijalani, saya merasa ‘naluri’ perempuan saya mulai berfungsi. Saat itu adalah
pertama kali saya mengurusi bayi, mulai dari memandikan, mengenakan baju,
memberi makan, menggendong, menidurkan dan mengganti popok. Itu adalah
pengalaman yang belum pernah saya alami sebelumnya. Tapi dalam prosesnya, tidak
ada kendala yang begitu berarti. Ada beberapa, tapi tidak terlalu besar dan
masih bisa saya tangani. Sebuah pengalaman yang menyenangkan menurut saya J
Kemampuan
untuk mengurusi seorang bayi sebenarnya sudah dimiliki oleh setiap orang, khususnya
wanita yang diberikan kemampuan lebih untuk melakukannya (dari segi kepekaan
dan perasaan). Kemampuan ini sudah dibawa sejak lahir oleh setiap orang. Untuk kasus
diatas, awalnya saya merasa tidak mampu, tapi ternyata saya dan kita memiliki
kemampuan untuk memenuhi amanah tersebut. Inilah yang disebut dengan Fluid Intelligence.
3.
Crystallized Intelligence: Kemampuan seseorang
untuk menyelesaikan masalah yang dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan dan
kebudayaan seseorang.
Saat
pertama kali saya memiliki blog (sekitar satu tahun yang lalu), saya tidak tahu
bagaimana cara menggunakannya. Kemudian saya berinisiatif untuk mencari
solusinya di situs google. Dan saya
menemukan beberapa sumber yang menyajikan cara-cara bagaimana menggunakan dan
mengelola blog, misal: menyesuaikan desain, template, tata warna, font,
penambahan widget, dll. Dan saya mempraktikkan step-step yang disajikan secara
langsung. Hingga ketika suatu saat ketika saya ingin ‘mendekorasi’ ulang blog
saya lagi, hal itu menjadi tidak terlalu sulit karena saya sudah pernah
melakukan hal itu sebelumnya, meskipun dasbor untuk mengelola blog ‘versi’ dulu
(satu tahun yang lalu) dan saat ini sudah berbeda.
Crystallized intelligence adalah kemampuan yang sudah megkristal
dalam diri kita dan sering terjadi di kehidupan. Tidak dapat dipungkiri, proses
belajar juga terjadi dan menghasilkan pengalaman. Kemudian pengalaman tersebut dijadikan
pedoman untuk mempermudah kita dalam menyelesaikan masalah yang sama atau mirip
di lain hari.
Semoga bermanfaat! :)
Terima kasih atas sharingnya. Sangat membantu untuk pemahaman terkait dengan proses recruitment.
BalasHapusSalam