Rabu, 20 Juni 2012

Contoh Kasus PUM II - Sexuality (Transgender)

“Finalis Miss Universe Kanada Jenna Talackova didiskualifikasi panitia dan tak bisa melanjutkan ke malam final yang akan digelar di Toronto bulan Mei 2012. Kontestan transeksual berusia 23 tahun asal Vancouver ini awalnya terpilih bersama 64 wanita lainnya untuk berkompetisi di kontes kecantikan Kanada. Menurut The Daily Mail, Direktur Miss Universe Kanada Denis Davila menyatakan bahwa Jenna didiskualifikasi karena setiap kontestan harus terlahir sebagai wanita. 

Jenna Talackova menyebut keputusan ini sebagai isu hak azasi. Menurutnya, meski terlahir dengan fisik laki-laki, ia sudah merasa bahwa dirinya perempuan sejak umur 4 tahun. Jenna mulai menjalani terapi hormon di usia 14 dan operasi ganti kelamin di usia 19. Ia juga sudah berkali-kali mengikuti kontes kecantikan, baik yang khusus transeksual maupun yang untuk wanita.

"Saya hanya bisa bilang, mereka mendiskualifikasi saya karena saya tak terlahir sebagai wanita. Menurut saya tak masuk akal, karena sejak lahir pun saya merasa saya perempuan," ujar Jenna kepada National Post.
Kasus diatas hanyalah salah satu dari berbagai kasus yang merebak hingga dunia internasional mengenai Transeksual. Transeksual adalah orang yang identitas gendernya berlawanan dengan jenis kelaminnya secara biologis. Mereka merasa “terperangkap” di tubuh yang salah. Defenisi ini jelas menggambarkan kasus diatas, Jenna Talackova adalah seorang pria yang sejak kecil sudah merasa dirinya adalah seorang perempuan, namun terjebak di fisik seorang laki-laki.
Jika seseorang yang menderita transeksual memiliki keyakinan yang sangat tinggi mengenai ‘feeling’ ini, dia bisa saja melakukan operasi untuk mengganti kelaminnya, disertai beberapa terapi hormon yang nantinya bisa membuat mereka sangat menyerupai lawan jenisnya. Kasus transeksual tidak hanya terjadi pada pria, wanita pun bisa mengalaminya. Mereka merasa sebagai laki-laki yang terjebak pada tubuh seorang perempuan.
Transeksual haruslah dibedakan dengan Transvestis. Transvestis merupakan perilaku yang dilakukan untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan menggunakan pakaian dalam lawan jenis, namun mereka tidak ingin mengubah jenis kelaminnya. Transeksual juga tidak dapat disamakan dengan homoseksual. Bisa saja seorang pria transeksual tertarik pada pria lain karena merasa bahwa dia seorang wanita dan wanita mestinya tertarik pada pria.


     Penderita Transeksual mengalami kebingungan mengenai jati dirinya di sebagian besar rentang hidupnya. Secara manusiawi, mereka harus dihargai dan diterima sebagai manusia, yang berhak hidup di lingkungan sosialnya dan tidak untuk di diskriminasi, mereka memiliki hak atas hidupnya. Namun, agama manapun tidak mengizinkan perilaku Transeksual ini, apalagi mengubah jenis kelamin mereka. Manusia harus menerima apa yang sudah diberikan oleh Tuhan, karena itu yang adalah terbaik bagi umat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar