Rabu, 20 Juni 2012

Contoh Kasus PUM II - Emosi


Kasus yang akan saya ceritakan yang berkaitan dengan ‘Emosi’ adalah ketika saya kehilangan Handphone (HP). Kehilangan yang saya maksud terjadi hanya sementara, karena saya lupa dimana terakhir kali saya meletakkan HP tersebut. Saya akui, saya memang sering mengalaminya.
Kasus ini terjadi beberapa saat yang lalu. Hal terakhir yang saya ingat, saya meletakkan HP tersebut di salah satu kantung di tas saya. Tapi saat saya membutuhkan HP tersebut, saya tidak menemukannya disana. Emosi yang saya alami pada saat itu adalah panik. Perubahan fisiologis yang jelas saya rasakan pada saat itu adalah perubahan pada detak jantung, pernapasan dan meningkatkanya produksi kelenjar keringat terutama di telapak tangan saya. Jantung saya terasa berdetak semakin cepat, napas saya dan semakin cepat dan rendah serta ‘keringat dingin’ di tangan, sehingga tangan saya terasa sangat dingin. Pada saat ini, sistem saraf simpatis sedang bekerja untuk mengaktifkan dan membuat organ-organ tubuh tertentu bekerja semakin cepat/lambat.
Saya terus mencari dimana HP tersebut berada, sampai akhirnya saya memeriksa keseluruhan isi tas saya, dan menemukan HP itu di kantung yang berbeda. Seketika saya merasa sangat lega ternyata saya tidak benar-benar kehilangan HP itu. Perubahan fisiologis juga saya rasakan. Detakan jantung terasa semakin melambat, pola pernapasan yang berangsung-angsur stabil dan tangan saya juga sudah terasa hangat kembali. Di saat ini, sistem saraf parasimpatis sudah mengambil alih untuk menstabilkan keadaan, menenangkan organ-organ tubuh dan melakukan relaksasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar