Topik
Ruang Lingkup Pendidikan Usia Pra Sekolah
Judul
Dinamika Belajar di Kelas Pada
Murid-Murid TK Al-Muttaqin
Pendahuluan
Alasan kami memilih topik Ruang
Lingkup Pendidikan Usia Pra Sekolah adalah karena kami menyadari bahwa
pendidikan pra sekolah merupakan jenjang pendidikan yang sangat penting pada
masa-masa awal kehidupan seseorang. Jika masa-masa kehidupan awal seseorang
sudah dibekali dengan nilai-nilai positif seperti agama dan moral maka dimasa
yang akan datang orang tersebut juga akan lebih mudah dalam menyesuaikan terhadap
lingkungan sosialnya. Selain itu kami juga tertarik pada dunia anak seumuran
mereka dengan segala keunikan dan pola tingkah yang membuat kami seperti
mendapatkan angin segar ketika kepenatan menjadi hal yang mengisi hari-hari
ketat dan super sibuk. Dengan melihat mereka, menjadikan kami termotivasi untuk
bisa menjadi contoh yang baik dan layak untuk diikuti oleh generasi sejernih
mereka.
Sekolah merupakan salah satu sumber
pengalaman terbesar dalam masa kanak-kanak yang mempengaruhi sebagian
besar aspek dari perkembangan anak. Dalam masa itu, anak dapat meningkatkan
pengetahuan, keahlian dan kemampuan sosialnya, melatih tubuh dan pikiran mereka
serta mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan mereka yang akan datang.
Pada umumnya pendidikan prasekolah akan mempengaruhi pencapaian anak pada
pendidikan sekolah dasar hingga sekolah lanjutan. Kemudian akan terlihat
bagaimana sekolah mempersiapkan muridnya untuk pendidikan yang lebih tinggi.
Seperti bagaimana sekolah membuat kesepakatan dengan murid tentang drop
out dan bagaimana sekolah mengajarkan muridnya dalam menyelesaikan
masalah.
Tujuan utama pendidikan pra-sekolah
adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik
yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa,
fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar
(Puskur, 2003). Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa fungsi pendidikan
pra sekolah, yang mana salah satu diantaranya adalah untuk menyiapkan anak didik
memasuki pendidikan dasar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa selain
bertujuan dan berfungsi untuk menstimulasi tumbuh kembang anak, pendidikan
pra-sekolah sesungguhnya juga berperan penting untuk mengembangkan kesiapan
anak didik dalam memasuki pendidikan sekolah dasar.
Memberikan pengajaran kepada anak
prasekolah bukanlah hal yang mudah. Karena dalam prosesnya, selain membutuhkan
kesiapan mengajar seorang pendidik juga harus memahami perkembangan psikologi
anak prasekolah, dan hal ini juga mempengaruhi teknik mengajar yang harus
disesuaikan dengan perkembangan usia mereka.
Landasan Teori
Prasekolah (bahasa Inggris:
pre-school) merupakan pilihan pendidikan bagi kanak-kanak sebelum memasuki
sekolah. Early Childhood adalah anak yang berusia sejak lahir sampai dengan
usia delapan tahun. Batasan ini seringkali dipergunakan untuk merujuk anak yang
belum mencapai usia sekolah dan masyarakat menggunakanya sebagai tipe
Prasekolah.
Pengertian anak prasekolah menurut The Nation
Association for The Education of Young Childhood (NAEYC), early
childhood adalah anak yang berusia sejak lahir sampai dengan usia delapan
tahun. Menurut Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 12 Ayat 2 menyebutkan bahwa pendidikan anak
prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi,
pengetahuan dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta
mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin seumur
hidup (Patmonodewo, 2003).
Menurut Undang-Undang RI Nomor
2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12 Ayat 2
menyebutkan bahwa pendidikan anak prasekolah adalah pendidikan yang
diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan dan keterampilan yang
melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan
asas pendidikan sedini mungkin seumur hidup (Patmonodewo, 2003).
Pendidikan prasekolah adalah satu
program yang menyediakan pengalaman pembelajaran kanak-kanak yang berumur 4-6
tahun dalam jangka masa satu tahun atau lebih sebelum masuk ke tahun pertama di
sekolah formal. Konsep yang digunakan ialah "Belajar Sambil Bermain"
dengan menekank "Pembelajaran Bertema". Kaedah pembelajaran ialah
meliputi aktivitas kelas, aktivitas kumpulan dan aktivitas individu. Pendidikan
prasekolah bertujuan menyuburkan potensi kanak-kanak dalam semua aspek
perkembangan, menguasai kemahiran asas dan memupuk sikap positif sebagai
persedian untuk masuk ke sekolah dasar.
Taman kanak-kanak (TK) adalah salah satu bentuk pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program
pendidikan bagi anak usia 3 sampai 6 tahun. Adapun fungsi TK adalah
untuk mengenalkan anak dengan dunia sekitar, menumbuhkan perilaku yang baik,
mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang bersosialisasi, mengembangkan
keterampilan, krativitas dan kemampuan anak, menyiapkan anak untuk memasuki
pendidikan dasar.
Wylie
(1998) mengemukakan bahwa ada beberapa ketrampilan-ketrampilan krusial yang
akan dibutuhkan anak selama perjalanan pendidikannya mulai dari sekolah dasar
dan seterusnya, diantaranya:ketrampilan menyimak dan mendengarkan,
ketrampilan akademik, ketrampilan bekerja secara mandiri dan secara kelompok,
serta ketrampilan berkomunikasi.
Lebih
lanjut, Muijs & Reynolds (2008:280) mengemukakan beberapa ketrampilan kunci
untuk meningkatkan kesiapan sekolah anak pra-sekolah, yaitu:
1. Ketrampilan
sosial, misalnya kemampuan untuk bekerjasama secara kooperatif, untuk
menghormati orang lain, untuk mengekspresikan emosi dan perasaan dengan cara
yang terhormat, untuk mendengarkan orang lain, untuk mengikuti aturan dan
prosedur, untuk duduk dengan penuh perhatian, dan untuk bekerja secara mandiri.
2. Ketrampilan
komunikasi, misalnya ketrampilan untuk meminta bantuan dengan cara yang
baik dan sopan, ketrampilan untuk memverbalisasikan pikiran dan perasaan,
menjawab pertanyaan terbuka dan tertutup, berpartisipasi dalam diskusi kelas,
dan ketrampilan untuk menghubungkan berbagai ide dan pengalaman.
3. Perilaku
terkait-tugas, misalnya perilaku tidak mengganggu anak-anak lain selama
proses belajar, ketrampilan anak untuk memantau perilakunya sendiri, menemukan
bahan-bahan yang diperlukan guna menyelesaikan tugas, mengikuti pengarahan
guru, menggeneraliasikan ketrampilan ke berbagai situasi, bersikap on-taskselama
mengerjakan pekerjaan yang melibatkan seluruh kelas, menentukan pilihan,
mengawali dan menyelesaikan pekerjaan pada waktunya tanpa pengarahan guru, dan
mencoba berbagai strategi untuk mengatasi masalah yang berbeda.
Ada
beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengembangkan kesiapan
sekolah pada anak usia pra-sekolah. Metode-metode pembelajaran berikut,
merupakan metode pembelajaran yang banyak direkomendasikan oleh para pakar
pendidikan pra-sekolah untuk mengembangkan kesiapan anak memasuki pendidikan
sekolah dasar.
1. Metode Bermain. Bermain
merupakan cara/jalan bagi anak untuk mengungkapkan hasil pemikiran, perasaan
serta cara mereka menjelajahi dunia lingkungannya. Dengan bermain anak memiliki
kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi,
belajar secara menyenangkan. Bermain membantu anak menjalin hubungan sosial
antar anak (Padmonodewo, 2003).
2. Metode belajar kooperatif. Belajar
kooperatif dapat dimaknai anak-anak belajar dalam kelompok kecil, dan setiap
anak dapat berpartisipasi dalam tugas-tugas bersama yang telah ditentukan
dengan jelas, dan supervisi diarahkan oleh guru (Masitoh, dkk; 2005).
3. Metode
Drama dan Sandiwara Pendek, adalah cara lain guna
memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk ikut ambil bagian di dalam
kegiatan yang mereka nikmati, yang memiliki manfaat pendidikan cukup kuat,
khususnya dalam mengembangkan kemampuan berbahasa dan berbicara anak.
4. Metode
Demonstrasi. Guru menggunakan metode demonstrasi untuk
mendeskripsikan tentang sesuatu yang akan dilakukan anak-anak. Demosntrasi
memadukan strategi pembelajaran “do it signal, modeling, dan
menceritakan-menjelaskan-menginformasikan..
5. Metode
Diskusi Kelompok Kecil atau Diskusi Kelas. Dalam diskusi
guru tidak membimbing percakapan tetapi mendorong anak-anak untuk mengemukakan
gagasannya sendiri dan mengkomunikasikan gagasan secara lebih luas serta
mendengarkan pendapat orang lain.
6. Metode
Pemecahan Masalah. Harlan (1988) dan Hendrick (1997) dalam
Masitoh, dkk. (2005) mengemukakan bahwa dalam kegiatan ini anak-anak terlibat
secara aktif dalam kegiatan perencanaan, peramalan, pembuatan keputusan,
mengamati hasil tindakannya, sedang guru lebih bertindak sebagai fasilitator
yang membimbing dan mengarahkan anak dalam melakukan kegiatan pemecahan masalah
secara lebih baik. Masalah yang baik akan dapat menolong anak untuk
menganalisis, menyampaikan dan mengevaluasi peristiwa, informasi dan ide.
7. Mengategorisasikan
Objek, seperti mainan atau bahan-bahan lain di kelas,
menurut kriteria seperti bentuk, ukuran, atau warna akan membantu anak-anak
mengembangkan ketrampilan klasifikasi dan kemampuan matematisnya.
Untuk merancang pendidikan anak, orang
tua dan guru perlu berpikir agar
tidak terlalu banyak menuntut keterampilan di luar kemampuan anak. Setiap hari
anak-anak membutuhkan latihan kegiatan jasmani yang disertai kebugaran dan
aktivitas yang tinggi tetapi kecenderungan anak saat ini lebih banyak melakukan
kegiatan pasif seperti menonton atau duduk diam di kursi. Dengan demikian
perencanaan yang harus dilakukan oleh guru dan orang tua untuk mendorong
perkembangan jasmani anak antara lain:
1. Memberikan
kesempatan kepada anak untuk bermain,
2. Menyediakan fasilitas yang merangsang
pergerakan motorik.
Selain pembentukan sikap dan perilaku yang baik
tersebut, anak juga memerlukan kemampuan intelektual agar anak tiap menghadapi
tuntutan masa kini dan yang akan datang. Oleh karena itu, anak memerlukan
penguasaan berbagai kemampuan dasar agar dapat menyesuaikan diri.
Menurut Siskandar, kurikulum untuk anak usia dini
harusnya memperhatikan beberapa prisnip:
1. Berpusat
pada anak,
2. Mendorong
perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial-emosional, bahasa dan
komunikasi sebagai dasar pembentukan pribadi manusia,
3. Memperhatikan
perbedaan individu anak, perbedaan keadaan jasmani, rohani, kecerdasan dan
tingkat perkembangannya.
Kegiatan belajar memang sudah
seharusnya berpusat pada anak. Seperti teori yang dikemukakan oleh John Dewey
mengenai Progessivism. Progessivism adalah gerakan pendidikan
yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan sekolah yang berpusat pada anak
(Child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih
berpusat pada guru (Teacher-Centered) atau bahan pelajaran (subject-centered).
Tujuan Penelitian
·
Untuk mengetahui cara mengajar yang
paling efektif yang diberikan kepada murid TK
·
Untuk mengetahui dampak positif dan
negatif dari cara pengajaran yang digunakan
·
Untuk mengetahui apakah murid-murid
TK lebih mampu bekerja sama dengan baik dengan teman sebaya atau orang yang
lebih dewasa
·
Untuk mengetahui apakah target yang
ingin dicapai pada murid-murid TK
Alat dan Bahan yang digunakan Saat
Penelitian
· Alat Tulis ( Buku, kertas, dan pena)
· Kamera Digital
· Handphone
· Laptop
· Reward (makanan ringan)
Subjek Penelitian
· 1 orang guru TK
· 11 orang murid TK
Metode Yang digunakan
Pengambilan data dilakukan melalui
proses wawancara terhadap subjek-subjek yang telah dipilih secara random.
Adapun pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tersebut adalah?
Guru :
1.
Apakah kegiatan yang biasa Anda
terapkan kepada anak didik selama kegiatan belajar mengajar?
2.
Apakah kegiatan yang menurut anda
paling sesuai untuk anak-anak seusia mereka?
3.
Adakah metode tertentu
yang diterapkan terhadap murid-murid?
4.
Menurut anda apakah anak-anak
tersebut lebih mampu bekerja sama dengan teman sebaya atau orang yang lebih
dewasa?
5.
Adakah target tertentu yang ingin
dicapai terhadap murid-murid?
6.
Apa yang biasa Anda lakukan untuk
meningkatkan kemampuan emosi dan sosial anak?
7.
Apa yang biasa Anda lakukan untuk
meningkatkan kemampuan moral dan nilai-nilai agama anak?
8.
Apa yang biasa Anda lakukan untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa dan seni anak?
9.
Dan apa yang biasanya Anda lakukan
untuk meningkatan kemampuan fisik dan kognitif anak?
Murid :
1.
Kegiatan apa sajakah yang biasanya
dilakukan di kelas?
2.
Apakah kamu menikmati kegiatan-kegiatan
tersebut?
3.
Kegiatan mana yang paling kamu sukai?
4.
Lebih menyenangkan bersama
teman-teman atau ibu guru?
5.
Adakah keinginan melakukan tambahan
kegiatan selain yang biasa dilakukan?
Setelah proses wawancara selesai,
kemudian pewawancara memberikan reward berupa snack kepada subjek sebagai
ungkapan terima kasih.
Proses Analisa dan Kesimpulan :
Setelah data hasil wawancara
diperoleh, maka kelompok mencari kesimpulan dari jawaban-jawaban yang diberikan
oleh masing-masing subjek. Hasil kesimpulan akan digabung dan jawaban yang
paling dominan akan dijadikan garis besar pada kesimpulan akhir.
Penjadwalan awal yang telah
direncanakan :
Kegiatan
|
Maret
|
April
|
Mei
|
||||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
1
|
Pemilihan Tema
|
:)
|
|||||||||||
2
|
Penentuan Judul
|
:)
|
|||||||||||
3
|
Diskusi metode pelaksanaan
penelitian
|
:)
|
|||||||||||
4
|
Pembuatan pendahuluan dan landasan
teori
|
:)
|
|||||||||||
5
|
Menyusun pertanyaan wawancara
|
:)
|
|||||||||||
6
|
Permohonan surat izin dari kampus
|
:)
|
|||||||||||
7
|
Pelaksanaan observasi dan
wawancara
|
:)
|
|||||||||||
8
|
Diskusi untuk menganalisis data
yang diperoleh
|
:)
|
|||||||||||
9
|
Konfirmasi surat izin kepada
Kepala Sekolah
|
:)
|
|||||||||||
10
|
Diskusi untuk membuat kesimpulan
akhir
|
:)
|
|||||||||||
11
|
Melengkapi hasil laporan
|
:)
|
|||||||||||
12
|
Pembuatan poster
|
:)
|
|||||||||||
13
|
Evaluasi
|
:)
|
|||||||||||
14
|
Posting Blog
|
:)
|
Kalkulasi biaya dari awal perencanaan hingga evaluasi:
·
Snack untuk subjek
Rp. 30.000
·
Transportasi
Rp. 30.000
Total
Rp. 60.000
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Proyek
No.
|
Kegiatan
|
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat
|
1.
|
Diskusi, membahas topik yang akan
diambil serta penentuan judul mini proyek
|
24 Maret 2012
|
09.00 WIB
|
Fakultas Psikologi
|
2.
|
Diskusi, perencanaan kegiatan
serta penentuan metode yang akan digunakan
|
31 Maret 2012
|
14.00 WIB
|
Fakultas Psikologi
|
3.
|
Diskusi, pembuatan pendahuluan dan landasan teori,
serta membuat persiapan untuk wawancara
|
21 April 2012
|
15.30 WIB
|
A&W All American Food
|
4.
|
Pembelian reward
|
30 April 2012
|
09.00 WIB
|
Grosir Pasar 1
|
5.
|
Survey TK Bunayya, gagal melakukan observasi dikarenakan
proses administrasi yang rumit.
|
30 April 2012
|
09.15 WIB
|
TK Bunayya
|
6.
|
Survey & Wawancara
|
30 April 2012
|
09.30 WIB
|
TK Al-muttaqin
|
7.
|
Permohonan surat izin dari kampus
|
30 April 2012
|
13.00 WIB
|
Fakultas Psikologi
|
8.
|
Pengumpulan data wawancara
|
30 April 2012
|
15.00 WIB
|
Fakultas Psikologi
|
9.
|
Konfirmasi Surat izin kepada
Kepala Sekolah TK Al-muttaqin
|
10 Mei 2012
|
09.00 WIB
|
TK Al-muttaqin
|
10.
|
Pembuatan Kesimpulan akhir
|
7 Mei 2012
|
12.30 WIB
|
Fakultas Psikologi
|
11.
|
Melengkapi hasil laporan
|
12 Mei 2012
|
11.30 WIB
|
Fakultas Psikologi
|
12.
|
Pembuatan Poster
|
7 Mei 2012
|
13.30 WIB
|
Fakultas Psikologi
|
13.
|
Evaluasi
|
12 Mei 2012
|
11.00 WIB
|
Fakultas Psikologi
|
14.
|
Posting Blog pada masing-masing
blog anggota kelompok
|
14 Mei 2012
|
09.30 WIB
|
Masing-masing Anggota
|
Laporan
dan Evaluasi
Laporan
Setelah data-data hasil observasi
dianalisis, maka kami mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan di TK Al-Muttaqin cenderung mengarah pada child centered atau berpusat pada anak, hal ini dapat meningkatkan
perkembangan fisik dan kognitif serta kreativitas mereka.
2.
Anak-anak TK menyukai sistem
pengajaran yang diberikan di TK tersebut karena menggunakan metode belajar
sambil bermain.
3.
Sebagian besar Anak-anak TK tersebut
lebih menyukai pelajaran menggambar dibandingkan yang lainnya, hal ini
dikarenakan dengan menggambar mereka dapat mengembangkan daya imajinasi mereka.
4.
Anak-anak TK tersebut lebih menyukai
bermain dan bekerja sama dengan teman sebaya mereka dibandingkan dengan orang yang
lebih dewasa atau guru mereka, hal ini sesuai dengan teori yang kami gunakan
bahwa anak-anak usia pra sekolah yang menjalani pendidikan diawal kehidupan
mereka cenderung akan mampunyai kemampuan yang lebih baik dalam bekerja sama
dengan teman sebaya dibandingkan dengan orang yang lebih dewasa.
5.
Sesuai dengan target yang ingin
dicapai, anak-anak di TK tersebut sudah mampu menulis dan mengenali bahasa
asing sebelum mereka menghadapi tingkat pendidikan yang berikutnya.
6.
Guru yang mengajar pada TK tersebut
sangat tegas dan terkadang terlalu keras, hal ini dapat menimbulkan beberapa
dampak positif dan negatif pada anak, sebagai berikut :
Dampak
Positif :
·
Anak-anak diajarkan untuk memiliki
tanggung jawab terhadap tugas mereka
·
Anak-anak diajarkan untuk menghargai
satu sama lain
Dampak
negatif :
·
Anak-anak akan memiliki gangguan
traumatis jika setiap hari harus mendapatkan bentakan dari gurunya
·
Anak-anak akan sangat takut jika
melakukan kesalahan karena gurunya akan memarahinya, sehingga ia tidak akan
berani untuk mencoba hal-hal baru.
Dari beberapa poin diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa metode pengajaran child
centered memiliki peran yang sangat penting bagi proses perkembangan fisik
dan kognitif anak, karena anak-anak dibiarkan bebas berkreativitas dalam
mempelajari sesuatu, sehingga perkembangan anak dapat terjadi secara sempurna.
Selain itu, sikap guru yang terlalu tegas dan keras terkadang membuat anak-anak
takut untuk melakukan hal-hal baru yang dapat mengeksplorasi kemampuan mereka
dikarenakan jika terjadi kesalahan maka mereka akan mendapatkan hukuman atau
dimarahi oleh guru mereka, oleh karena itu sebaiknya guru memberikan
keprecayaan kepada murid-murid mereka untuk melakukan hal-hal baru yang dapat
membuat anak-anak berani menghadapi tantangan-tantangan baru dalam hidup
mereka.
Evaluasi
No.
|
Kegiatan
|
Tanggal Perencanaan
|
Tanggal Pelaksanaan
|
Tempat
|
1.
|
Diskusi, membahas topik yang akan
diambil serta penentuan judul mini proyek
|
24 Maret 2012
|
24 Maret 2012
|
Fakultas Psikologi
|
2.
|
Diskusi, perencanaan kegiatan
serta penentuan metode yang akan digunakan
|
25 Maret 2012
|
31 Maret 2012
|
Fakultas Psikologi
|
3.
|
Diskusi, pembuatan pendahuluan dan landasan teori,
serta membuat persiapan untuk wawancara
|
5 April 2012
|
21 April 2012
|
A&W All American Food
|
4.
|
Pembelian reward
|
14 April 2012
|
30 April 2012
|
Grosir Pasar 1
|
5.
|
Survey TK Bunayya, gagal melakukan observasi dikarenakan
proses administrasi yang rumit.
|
14 April 2012
|
30 April 2012
|
TK Bunayya
|
6.
|
Survey & Wawancara TK
Al-muttaqin
|
14 April 2012
|
30 April 2012
|
TK Al-muttaqin
|
7.
|
Permohonan surat izin dari kampus
|
6 April 2012
|
30 April 2012
|
Fakultas Psikologi
|
8.
|
Pengumpulan data wawancara
|
30 April 2012
|
30 April 2012
|
Fakultas Psikologi
|
9.
|
Konfirmasi Surat izin kepada
Kepala Sekolah TK Al-muttaqin
|
9 April2012
|
10 Mei 2012
|
TK Al-muttaqin
|
10.
|
Pembuatan Kesimpulan akhir
|
23 April 2012
|
7 Mei 2012
|
Fakultas Psikologi
|
11.
|
Melengkapi hasil laporan
|
23 April 2012
|
12 Mei 2012
|
Fakultas Psikologi
|
12.
|
Pembuatan Poster
|
30 April 2012
|
7 Mei 2012
|
Fakultas Psikologi
|
13.
|
Evaluasi
|
30 April 2012
|
12 Mei 2012
|
Fakultas Psikologi
|
14.
|
Posting Blog pada masing-masing
blog anggota kelompok
|
7 Mei 2012
|
14 Mei 2012
|
Masing-masing Anggota
|
Testimonial Anggota
Defi Chairunisa:
Kegiatan penelitian seperti ini
merupakan sebuah pengalaman baru bagi kami, yang memberikan kami sebuah pembelajaran
yang sangat berarti yang mengenalkan kami terhadap dinamika kehidupan di
dunia nyata. Kami menyadari bahwa hasil penelitian kami ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami akan menjadikan penelitian pertama ini sebagai
batu loncatan menuju hasil yang lebih baik lagi dalam menghadapi kegiatan
penelitian selanjutnya yang akan kami lakukan dalam memenuhi kebutuhan mata
kuliah lainnya. Selain itu, kami berterimakasih kepada ibu Dina sebagai Dosen
Pengampu yang telah membimbing kami dalam melaksanakan kegiatan ini sehingga
kami dapat melaksanakan kegiatan ini dengan lancar.
Siti Habibah Rhadiatullah:
Mini proyek merupakan hal yang seru
dan menantang. Awalnya, ada kesan ini merupakan pekerjaan yang agak rumit dan
sedikit sulit. Namun ketika menjalaninya, ternyata menyenangkan dan begitu
berkesan. Ini merupakan pengalaman yang tak bisa dibeli. Belajar memiliki
dimensi yang luas, darimana dan kapan saja. Bahkan, dari anak-anak TK yang kami
observasi, saya mendapat pelajaran yang penting. Keceriaan dan antusias dalam
melalui segala benturan dan haluan liku-liku kehidupan bisa membuat terasa
lebih menyenangkan dari yang seharusnya. Sangat banyak hal yang masih harus
dipelajari, terutama dalam proses aplikasi. Setuju dengan vika, dunia psikologi
memang sangat dekat dan fokus dalam kehidupan kita. Sejalan dengan defi,
terimakasih kepada bu Dina dengan tugas yang seru dan menyenangkan ini.
Novika Susi Lestari:
Meskipun ini bukan pertama kali saya
melakukan proyek mini, namun kebersamaan dengan anak-anak objek observasi
memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Mereka memiliki masa
depan yang masih suci dan masih membutuhkan crayon-crayon untuk mewarnai kanvas
kehidupan mereka. Mereka membutuhkan bimbingan dari orang-orang sekitarnya untuk tumbuh menjadi
anak yang berguna. Kegiatan proyek mini sangat bermanfaat bagi saya pribadi, karena ia merupakan salah satu cara untuk mengasah kemampuan manajemen waktu,
kesabaran (termasuk dalam menghadapi anak-anak kecil dan dalam proses pengerjaan laporan
kegiatan). Mini proyek merupakan salah satu bukti bahwa dunia psikologi
sangat dekat dengan kehidupan kita.
Daftar Pustaka
Santrock, J.W. 2002. Life Span
Development : Perkembangan Masa Hidup. Ed 5. Jakarta : Erlangga
Papalia, D.E. 2003. Child Development : A Topical Approach . New York : McGraw-Hill
Harlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Ed 5. Jakarta : Erlangga
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
Papalia, D.E. 2003. Child Development : A Topical Approach . New York : McGraw-Hill
Harlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Ed 5. Jakarta : Erlangga
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group