Hi everyone! Kembali ke lap..top! #salah #abaikan -__-. Nah, kali ini saya mau share sedikit nih tentang latihan kepemimpinan yang baru-baru ini diadakan oleh Fakultas Psikologi USU. That was one of the most beautiful times I’ve ever had! Iya, gak bohong. Emang ga nyesel deh ikutnya :D
Jadi ceritanya kegiatan itu diadakan tanggal 10-11 Desember di Kampoeng Stakoetoe. Emang ejaannya gitu, mungkin masih mempertahankan ejaan lama bangsa Indonesia. Kesannya keren gitu. Harus bangga.. Hidup mahasiswa! *apasih*. Kayak udah disebutkan, acaranya dua hari satu malem.
Jadi ceritanya kegiatan itu diadakan tanggal 10-11 Desember di Kampoeng Stakoetoe. Emang ejaannya gitu, mungkin masih mempertahankan ejaan lama bangsa Indonesia. Kesannya keren gitu. Harus bangga.. Hidup mahasiswa! *apasih*. Kayak udah disebutkan, acaranya dua hari satu malem.
Nah, cerita bermula sebelum pergi. Quote of the day: “Tidak perlu menjadi TNI untuk naik truk TNI.” - vika, 18 tahun, amazed. Yap! Emang perginya naik truk TNI. Pertama kali dalam hidup coy, naik truk tentara! #kepo.
Berhubung yang ikut kegiatan ini lumayan banyak, jadi truk yang disewa ada 5 plus dengan supirnya. Semacam bonus mungkin. Entah emang disengaja atau enggak, disepanjang jalan truknya itu ngebuuut banget, kecuali pas macet (iyalah -,-), jadilah saya dan teman-teman dan kakak-kakak senior yang lesehan di truknya, terpental-pental ke udara. Sakit tapi masih tetap exited mengingat kegiatan-kegiatan seru yang bakal didapat disana. Hihi
di perjalanan
Kebetulan tempat yang dituju itu ga terlalu jauh dari kampus, tepatnya di Pancur Batu, jadi perjalanan kira-kira cuma memakan waktu hampir sejam. Ga terlalu lama dan ga melelahkan kok. Singkat kata, kami pun sampai dengan selamat disana. Kampung yang udaranya masih sejuk, banyak pohon, banyak wahananya, cocok deh buat outbond, udah ga sabar buat main-main *maklum, masa kecil suram. Bohong ding. Haha*
Sesaat setelah sampai, kami langsung disambut dengan opening ceremony di sebuah lapangan. Semacam penyerahan peserta kegiatan ke staff-staff yang bakal memandu kami dalam melakukan berbagai kegiatan nanti.
sampai di TKP
Sebelum kegiatan, kami para peserta dibagi ke beberapa kelompok, ada juga penyampainan materi yang disampaikan oleh beberapa kakak dan abang senior yang juga sekaligus panitia kegiatan ini. Materi pertama tentang komunikasi. Sangat menarik, disitu dijelaskan beberapa tipe komunikasi dan bagaimana berkomunikasi yang baik dan efektif. Juga materi tentang kepemimipinan (berhubung kegiatan ini judulnya Latihan Kepemimpinan) dikesempatan itu dijelaskan bagaimana menjadi pemimipin yang baik, minimal untuk diri sendiri. Setelah opening ceremony, penyampaian materi dan dikasih cemilan, kami diistirahatkan untuk mandi, shalat magrib dan bersiap untuk menjalankan kegiatan selanjutnya.
menuju tenda
Nah, malemnya, ini nih yang seru. Kami dikumpulkan ditempat awal pukul 7.00 magrib. Kemudian digiring di suatu tempat, yang saya ingat dari tempat ini, ada sebuah patung ‘The Thinker’. Berfilsafat bener dek pokoknya. Memang salah satu tujuan dari kegiatan ini juga untuk memikirkan, merenungi dan mengevaluasi tantang diri sendiri sebagai bagian dari proses alam (bahasanya men, kayak orang bener aja).
Awalnya kegiatan masih berjalan lancar. Kami diajak bernyanyi, tentu saja penyanyinya berasal dari kalangan peserta. Asik nih, heboh banget. Mungkin kalo diibaratkan, mahasiswa/i Fakultas Psikologi, udah bisa buat girl/boyband baru yang bakal menyaingi eksistensi Super Junior dan Girls Generation #halah *tapi jujur dari hati terdalam. haha*. Keren-keren banget suaranyaa. Salut deh :D
Ga lama setelah itu, lampu tiba-tiba padam. Gelap. Perasaan gak enak -__-
Ternyata bener, kami disuruh nyari makan. Makanan di sebar dibeberapa titik, sesuai jumlah kelompok. Ada sembilan kelompok, jadi ada sembilan titik tempat makanan yang harus ditemukan oleh kesembilan tim. Kalo ga nemu, ya ga makan malem. Beh..
Kami diberi beberapa clue untuk sampai ke tempat tujuan. Awalnya saya masih bingung letak pasti tempat yang dimaksud karena kebetulan Kampoeng Stakoetoe ini lumayan luas. Kami berdiskusi, temen-temen satu kelompok dan ketua, akhirnya memutuskan untuk mencari, tanpa nyasar kemana-mana, akhirnya sampai ke makanannyaaa :D meskipun jalan yang ditempuh lumayan jauh dan gelap.
Malam belum selesai, setelah makan, para peserta dikumpulkan di tempat yang lain lagi. Lampu dipadamkan, dan kami menyaksikan salah satu proses alam yang jarang saya saksikan sebelumya. Kami menyaksikan proses gerhana bulan bersama-sama! SubhanAllah, so beautiful. Betapa cantik bulan malam itu, ditambah lagi bintang-bintang yang luar biasa banyaknya. Saya hanya bisa terpaku, terdiam. Sambil kepala terus mengadah ke atas memandangi proses alam itu. Sedikit bocoran, saya memang sangat mencintai suasana malam, bulan, bintang dan segala pernak perniknya yang memperindah langit malam. Serasa saat itu saya hanya berdiri sendiri. Hehe. Tenggelam diantara keindahannya. Betapa saya bukanlah siapa-siapa di bumi dan dunia ini, manusia kerdil yang lemah yang tidak akan bisa hidup tanpa bantuan Tuhannya.
Setelah dirasa sudah cukup, panitia membagikan lilin dan sehelai kertas koran untuk tiap peserta. Kami digiring ke sebuah tempat yang awalnya dirahasiakan. Ternyata kami digiring ke sebuah danau buatan. Seluruh peserta disuruh duduk di pinggiran danau beralaskan koran tadi. Tanpa sinar sedikitpun.
Tidak berapa lama kemudian, terdengar suara dari mikrofon yang saya yakin pasti semua peserta mampu mendengarnya dengan sangat jelas. Ya, ini sesi perenungan. Perenungan mulai dari topik tentang Ibu sampai topic tentang kuliah dan mahasiswa. Udah bisa ditebak, langsung nangis T___T
Tapi itu salah satu perasaan terindah yang pernah saya rasakan. Nangis di malam yang gelap, hening, dipinggir danau, di bawah langit malam. What a perfect time!
Kemudian semua lilin dinyalakan satu persatu. Ini juga keren banget. Pasti bisa bayangin deh betapa cantik malam saat itu. Belum selesai sampai disana, api unggun dinyalakan. Wuhuuw! Api unggunnya gede. Wihh.. #kepo lagi
Bersama-sama menyanyikan lagu ‘You raise me up’-nya Josh Groban. Lilin diayunkan ke kanan dan kiri. Widiih, makin makin deh..
Makna yang bisa diambil: Hiduplah seperti lilin, mampu memberikan cahaya dan penerangan untuk sekitarnya, meskipun pada akhirnya dia harus mengorbankan dirinya. Hiduplah untuk memberikan manfaat kepada orang lain.. #lagiwaras
Saya salut kepada semua panitia untuk seluruh keindahan malam dan kesempatan yang diberikan kapada kami untuk mengeksplor dan mengevaluasi diri. Tak terlupakan.. Akhirnya dengan perasaan senang ga karuan, saya dan seluruh peserta dikembalikan ke tenda.
Besoknya? Outbooond. Yeeeiy! :D
Ada sembilan wahana permainan. Kesembilannya dibagi tiga lagi. Jadi ada tiga kelompok besar permainan. Hal ini juga dilakukan untuk mempermudah pembagian permainan untuk setiap kelompok.
Permainan pertama untuk kelompok kami itu saya lupa namanya -,- Tapi permainannya itu tentang meraih bola sebanyak-banyaknya. Peserta berdiri dibelakang garis, matanya ditutup, terus disuruh meraih bola yang ada didepannya. Letak bola lumayan jauh dan ditempat yang ditinggi. Di bambu yang tingginya sekitar satu meter. Bola diletakain diatasnya pake semacam wadah dari bambu juga. Biasa nyebutnya itu tampah. Karena jarak yang lumayan jauh, jadi upaya untuk meraih bolanya selain memanjangkan tangan *lho?* peserta lain yang lagi ga main, diharuskan memengangi peserta yang lagi main, supaya ga jatuh dalam meraih bolanya. Kepercayaan..
Wahana kedua, spider net. Peserta harus melewati jaring-jaring sebanyak-banyaknya, ga boleh kena. Kalo kena, ulang lagi. Dan jaring yang sama ga boleh dilewati dua kali. Karena jaring-jaringnya juga kecil-kecil, kembali lagi kerjasama dan kepercayaan jadi sangat diperlukan. Setiap peserta harus digotong, diangkat satu persatu dari sisi satu ke sisi yang lain. Kerjasama dalam menggotong peserta yang mau disebrangin dan kepercayaan kepada anggota kelompok lain kalau si peserta ga akan dijatuhin suatu waktu secara tiba-tiba :D
Wahana ketiga, blind line. Saya gagal -,- udah ah, pokoknya gitu deh, harus jalan, tutup mata dan ga boleh injek garisnya.
Wahana keempat, ini juga seru. Jadi ada bambu-bambu yang disusun berhubungan sama tali, talinya itu berhubungan sama ember kecil yang isinya air. Dalam sekali main, ada dua orang, leader dan peserta. Si peserta matanya ditutup, si leader akan menuntun si peserta untuk jalan melewati bambu-bambu itu. Leader duduk dibawah ember kecil yang diagantung di tali. Kalo bambunya kesenggol, trus kena talinya, dan talinya menggoyangkan si ember, jadilah si leadernya kesiram airnya. Mhihihi.. Emang saya ga kebagian kesempatan karena berhubung waktunya udah abis, tapi cukup menghibur sekaligus sedih juga liat wajah temen-temen yang pasrah yang kemudian kesiram air. Peace ah..
Wahana kelima, lupa namanya. Haha.. peserta disuruh mindahin bola menggunakan tali. Jadi talinya itu di susun sebaik mungkin oleh peserta, trus bola harus ada ditengahnya, tetap seimbang, kemudian dipindahkan ke tempat yang udah ditentukan. Sampai waktu berakhir, kami belum mampu untuk memindahkan satu bola pun :(
Wahana keenam, lupa lagi namanya. Haha.. *pikunnya keterlauan*. Hmm, kalo yang ini peraturannya harus masukin guli –yang ukuran besar- ke sebuah lubang bambu, menggunakan pipa. Pipa dipegang dengan telunjuk dan jari tengah, disusun supaya guli bisa bergelinding. Ya gitu deh.. kalo yang ini, berhasil masukin dua guli. Nyaris tiga..
Wahana ke tujuh, V balance. Masuk ke wahana air! Wohoho.. Dua orang peserta harus mindahin bola, dari sebrang kolam yang satu ke sebrang kolam yang lain dengan memegang bola bersama-sama. Nyebrangnya melewati dua batang pohon pinang. Awalnya jarak kedua batang lumayan deket. Tapi semakin ke ujung, jarak kedua batang semakin jauh seperti membentuk huruf V.
Untunglah kami kelompok ke tujuh yang melakukan tantangan ini, jadinya batang pohonnya udah ga licin lagi. Karena awalnya batang pohon pinang itu dilumuri oli (o.O) Saya dan satu peserta lain yang memegang bola hampir sampai di sisi kolam yang dituju, tapi disaat itu, keseimbangan mulai hilang. Si temen jatuh, sayanya lompat membabi buta ke sebrang. Tapi malah nyipratin lumpur ke panitia dan beberapa teman yang lain. Hihi. Maaf yaa :D Kami berhasil menyebrangkan dua bola. Nyaris tiga -,-
Wahana ke delapan. Tangan gurita. Serunya kebangetan! Haha. Kalo yang ini, basahnya ga nanggung-nanggung, dari atas sampe bawah.. Ceritanya, ada bambu yang ukurannya lumayan besar, sekelilingnya dilubangin. Jadi peraturannya, ada sebuah bola ping-pong, yang biasa dipake buat main tenis meja, diletakkin didasar bambu. Bola itu harus bisa sampai ke atas bambu supaya bisa diambil. Nah, caranya harus mengisi air setinggi-tingginya supaya bola bisa diambil. Jelas aja bukan hal yang mudah, lha wong bambunya dibolongin, jadinya susah banget supaya bolanya sampai keatas. Airnya adalah air kolam yang udah menghijau. Bisa ditebak, ga berhasil. Meskipun udah super duper basah buat nutupin lubang-lubangnya supaya air ga keluar, tetep aja bambunya ga penuh-penuh XD
Wahana terakhir, lupa lagi namanya. HAHAHA.. Permainan ini juga nambahin basah. Setiap peserta dari satu kelompok duduk jadi satu baris, trus disuruh memindahkan plastik-plastik yang isinya air, dan dibolongin. Mindahinnya dari atas kepala. Jelas, rambut jadi basah seluruhnya. Airnya air apa? Air kolam lagi.. berani kotor itu baik! :D setelah dipindahin, air yang didalam plastik dipindahin ke ember yang lumayan gede. Kalo embernya udah terisi penuh, baru dapat dihitung satu poin. Finally, kami dapat delapan poin dari permainan ini. Hihi
Setelah semua wahana dijalani, peserta diberi waktu rehat untuk istirahat, makan siang, shalat dzuhur, berganti pakaian yang basah jika diperlukan. Dan ketika kembali untuk flying fox saya masih menggunakan baju yang basah tadi (karena kalo ganti, tasnya jadi berat banget -,-). Alhasil? Kedinginan. Hahaha.
Setelah flying fox masih ada dua permainan logika. Yang masih berhubungan dengan tali serta terpal. Ntah mungkin karena kedinginan atau apa, jadi saya kurang konsentrasi memecahkan permainan ini. (halah, ngaku aja emang ga bisa vik -__-).
Oiya, sebelum pulang, saya dan beberapa teman yang lain, hampiiiiiir aja ketinggalah truk. Beh.. padahal ada sesi penutupan. Jadi ga ikut deh :(
Di sesi penutupan ada pembacaan tim yang menang. Akhirnya perjuangan ga sia-sia. Juara dua! Yeeee ^.^
Finally, that was a great experience! Mungkin curcolan sebanyak ini masih belum mampu menjelaskan perasaan saya saat itu. Mendapatkan pengalaman-pengalaman yang sangat berharga bersama teman-teman, kakak-abang senior, dosen dan pihak-pihak lain yang terlibat. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak F. Psikologi USU dan Kampoeng Stakoetoe yang telah memberikan kami kesempatan berharga seperti ini.
Jadilah pemimpin yang baik, minimal untuk memimpin diri sendiri. Jadilah seseorang yang dapat dipimpin sebagai modal dasar untuk menjadi seorang pemimpin :)