Minggu, 22 Mei 2011

Kamu tipe Kreator atau Pengekor?

Ada orang yang kreatif, selalu memiliki ide-ide cemerlang dan berani maju mengambil inisiatif meskipun ia dia bukan pimpinan. Sebaliknya, ada orang yang selalu tergantung pada pendapat orang dan cuma bisa jadi pengekor.
Sekarang, kamu sendiri bagaimana? Apakah termasuk seorang kreator yang selalu punya ide-ide segar dan berani maju memimpin? Atau hanya seorang pengekor yang lebih suka tergantung atau menjalankan pendapat orang? Silahkan menilai diri lewat tes kepribadian ini.
1.       Kamu termasuk orang yang..
a.       Senang gosip.
b.      Kadang suka, kadang nggak.
c.       Sama sekali nggak suka gosip. 
2.       Apa saja yang selalu kamu perhatikan dengan serius?
a.       Hampir semua hal.
b.      Hanya beberapa hal tertentu yang kamu anggap penting.
c.       Nggak pernah terlalu serius memperhatikan apa-apa. 
3.       Orang yang suka berbohong untuk menyelamatkan diri atau menjaga gengsi. Kamu sendiri?
a.       Sering.
b.      Sesekali, untuk hal-hal tertentu.
c.       Nggak pernah. 
4.       Sejujurnya, kamu percaya gak sih kalau Tuhan itu ada?
a.       Sangat percaya.
b.      Nggak percaya.
c.       Kadang kamu ragu. 
5.       Mana yang kamu anggap lebih penting?
a.       Kamu disukai teman-teman.
b.      Kamu dihormati teman-teman.
c.       Nggak peduli dengan anggapan dan omongan orang. 
6.       Kalau disuruh menilai, kamu menganggap diri kamu sebagai..
a.       Orang yang selalu beruntung.
b.      Orang yang nggak pernah beruntung.
c.       Nggak pernah mikir dan peduli soal keberuntungan. 
7.       Kalau sedang mengikuti diskusi, biasanya kamu..
a.       Memperhatikan semua pendapat orang-orang.
b.      Memperhatikan sebagian saja.
c.       Tidak terlalu peduli karena tidak suka diskusi.
8.       Apa pendapatmu tentang ramalan bintang?
a.       Percaya dan suka.
b.      Nggak percaya.
c.       Kadang-kadang percaya. 
9.       Kamu disuruh belanja. Total harga belanjaan yang diajukan pedagang menurut kamu terlalu besar (karena salah hitung). Kamu akan?
a.       Membayar tanpa protes.
b.      Marah atau tidak jadi membeli karena merasa dibohongi.
c.       Menyuruh menghitung ulang dengan baik.
10.   Kamu sedang bicara, tiba-tiba seorang teman menyela, member pendapat yang tidak kamu suka, atau cerita sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan pembgicaraan kamu. Sikap kamu..
a.       Menghentika atau menegurnya dengan tegas.
b.      Membiarkan dulu, lalu mengingatkannya.
c.       Membiarka, meski dalam hati jengkel. 
11.   Kamu lagi santai sendirian di rumah. Tiba-tiba ada sales yang datang menawarkan barang. Kamu tidak berniat membeli dan merasa terganggu. Kamu akan..
a.       Menemui dan bilang dengan sopan kamu tidak ingin membeli.
b.      Membeli sesuatu agar sales itu segera pergi.
c.       Membiarkan saja, pura-pura tidak tahu. 
12.   Suatu ketika, kamu merasa suka pada seseorang, dan orang itu kelihatan member tanggapan. Tapi kemudian kamu tahu dia sudah punya pacar. Reaksi kamu..
a.       Langsung memutuskan hubungan.
b.      Tetap meneruskan hubungan dan berusaha memenangkan persaingan.
c.       Menjaga jarak, tapi tidak memutuskan hubungan dengan harapan mereka akan putus dan dia memilih kamu. 
13.   Kalau diminta teman-teman atau kelompok untuk mengambil keputusan. Biasanya kamu..
a.       Langsung membuat keputusan tandpa ragu, karena sudah dipercaya.
b.      Mengambil keputusan setelah pikir-pikir dan meminta pendapat teman-teman.
c.       Menolak, dan menyerahkan keputusan kepada teman-teman karena takut salah dalam mengambil keputusan.
14.   Kalau mau liburan atau rekreasi, kamu cenderung..
a.       Ke tempat yang kamu suka dan biasa kamu datangi.
b.      Ke tempat yang belum pernah kamu datangi.
c.       Terserah pada teman atau yang mengajak.
15.   Kalau sedang menghadapi masalah, biasanya kamu..
a.       Berusaha tegar dan menghadapi dengan tabah.
b.      Cemas atau sedih dan berharap semua cepat berlalu.
c.       Merasa buntu dan putus asa.
Pilih jawaban yang paling mendekati atau cocok dengan diri kamu, dan hitung nilainya:
1.       a = 1       b = 3      c = 5
2.       a = 5       b = 3      c = 1
3.       a = 1       b = 3      c = 5
4.       a = 1       b = 5      c = 3
5.       a = 1       b = 3      c = 5
6.       a = 3       b = 1      c = 5
7.       a = 1       b = 3      c = 5
8.       a = 3       b = 5      c = 1
9.       a = 1       b = 5      c = 3
10.   a = 5       b = 1      c = 3
11.   a = 5       b = 1      c = 3
12.   a = 3       b = 1      c = 5
13.   a = 5       b = 3      c = 1
14.   a = 1       b = 5      c = 3
15.   a = 5       b = 3      c = 1


>65:
Kamu termasuk tipe orang creator. Kamu juga berbakat jadi pemimpin. Kamu dapat memutuskan sesuatu dengan cepat dan selalu mengemukakan ide-ide cemerlang yang bisa diterima banyak orang. Kamu juga tidak pernah takut pada tantangan. Jeleknya kamu, cenderung terlalu ‘pede’ dan menganggap diri selalu benar.
40-64:
Kamu termasuk orang yang hati-hati dan bijaksana. Kamu selalu berpikir dua kali sebelum melakukan dan memutuskan sesuatu. Kamu juga suka mengeluarkan pendapat, dan pendapat itu biasanya bagus karena sudah dipikirkan baik-baik. Tetapi kamu terlalu mendengar dan memperhatikan pendapat orang lain, sehingga lamban. 
<39:
Kamu tipe seorang pengekor. Kalaupun memiliki ide, kamu malas atau tidak berani mengemukakannya. Kamu lebih suka mengikuti pendapat orang lain, tidak peduli salah atau benar. Kamu ogah untuk menerima tantangan atau disuruh memimpin karena takut bertanggung jawab. Kamu mudah sekali terpengaruh oleh omongan orang lain. Hati-hati, sikap pengekor seperti itu mungkin membuat kamu disukai banyak teman karena bisa dijadikan alat atau sekedar pendukun. Itu disukai yang merugikan. Eksistensi itu perlu, Kawan!

Minggu, 15 Mei 2011

Belajar dari Adolf Hitler


                 
Sejarah dunia mencatat seorang pemimpin yang sangat berpengaruh di dunia, yaitu Adolf Hitler, seorang diktator Jerman yang anti Yahudi. Bahkan konon menciptakan Holocaust guna melenyapkan seperempat kaum Yahudi di muka bumi.
Di Eropa, bangsa Yahudi menjadi korban utama kaum Nazi-yang notabene disebut sebagai “Penyelesaian Terakhir terhadap Masalah Yahudi”. Bahkan, sejarah mencatat bahwa korban mencapai sekitar enam juta jiwa.
Kekejaman Genosida ala adolf Hitler ini dilaksanakan dengan cara menembak, menyiksa, hingga bahkan gas beracun di kamp-kamp konsentrasi. Selain kaum Yahudi, kelompok-kelompok lainnya yang dimusuhi kaum Nazi, antara lain: bangsa Polandia, Rusia, suku Slavia, penganut agama katolik Roma, orang komunis, suku Gipsi dan beberapa lawan-lawan politik lain.
Kata Holocaust diambil dari kata Yunani, holocauston,  yang artinya persembahan pengorbanan yang terbakar sepenuhnya. Holocaust atau Genosida adalah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap suatu kelompok atau suku bangsa dengan maksud memusnahkan bangsa tersebut, sebagaimana yang dilakukan kaum Nazi di Jerman terhadap berbagai kelompok yang menentang mereka ketika perang dunia kedua sedang berkecamuk.
Adolf Hitler dapat disebut sebagai salah satu diktator terkejam sepanjang masa. Ia memimpikan berdirinya kekaisaran Jerman yang mencakup seluruh wilayah Eropa. Slogan yang diusung-usungnya adalah, “Bangsa Jerman adalah ras paling unggul di muka bumi.”. Dan oleh karena itu, dunia harus diatur dan dipimpin berdasarkan konsep keturunan dan ras bangsa yang unggul.
Namun, sejarah akhirnya membuktikan bahwa Adolf Hitler melakukan kesalahan besar dalam hidupnya, karena bukti-bukti menunjukkan bahwa ternyata Adolf Hitler masih merupakan keturunan orang Yahudi dari Afrika, dua ras yang ia benci dan sekaligus yang ingin ia musnahkan. Fakta itu ditemukan berdasarkan serangkaian tes DNA dari keluarga Hitler yang masih ada.
Sampel DNA yang diambil dari kerabat dekat Hitler meunjukkan bahwa secara biologis pemimpin yang dijuluki ‘Der Fuhrer’ itu terkait dengan ras manusia yang justru ingin dilenyapkannya. Pengujian DNA itu dilakukan secara ketat, bahkan sampai beberapa ahli sejarah pun mengafirmasinya. Lebih-lebih jika dikaitkan dengan fakta bahwa ayah Hitler, Alois, adalah keturunan sah dari seorang gadis bernama Maria Anna Schickelgruber dan seorang pria Yahudi yang bernama Frankenberger. “Ini hasil yang sangat mengejutkan.” kata Rony Decorte, seorang pakar genetik manusia. Lanjut ia bahkan mengatakan, “Sulit rasanya membayangkan reaksi dari para pembenci maupun pendukung Hitler berdasarkan fakta ini.”
Seandainya saja Adolf Hitler bisa bangkit kembali dan mengetahui tentang kekeliruannya itu, mungkin ia akan melakukan bunuh diri untuk kedua kalinya. Begitu juga dengan para korban kekejaman Adolf Hitler yang sudah menjadi roh di alam baka sana, mereka pasti akan menertawakan kebodohan sang diktator itu yang telah membenci, memusuhi, dan memusnahkan keturunannya sendiri. (dikutip dari: Sulaiman Budiman, Berani Menertawakan Diri Sendiri)

Kamis, 05 Mei 2011

55 alibi Napoleon Hill

(.        Andai saya tidak menikah dan berkeluarga.
2.        Andai saya punya cukup pengaruh.
3.        Andai saya punya uang.
4.        Andai saya cukup berpendidikan.
5.        Andai saya dapat pekerjaan.
6.        Andai kondisi kesehatan saya bagus.
7.        Andai saya punya waktu.
8.       Andai waktunya lebih baik.
9.        Andai orang lain mengerti saya.
10.    Andai keadaan di lingkungan saya berbeda.
11.    Andai saya dapat mengulang hidup saya kembali.
12.    Andai saya tidak takut pada apa yang mereka katakan.
13.    Andai saya dulu diberi kesempatan.
14.    Andai sekarang saya punya kesempatan.
15.    Andai orang lain tidak dendam pada saya.
16.    Andai tidak ada yang menghentikan saya.
17.    Andai saya lebih muda.
18.    Andai saya dapat melakukan yang saya inginkan.
19.    Andai saya kaya sejak lahir.
20.   Andai saya dapat bertemu orang yang tepat.
21.    Andai saya memiliki bakat seperti orang lain.
22.    Andai saya berani meminta hak saya.
23.    Andai saya memanfaatkan peluang di masa lalu.
24.    Andai orang tidak membuat saya marah.
25.    Andai saya tidak harus menjaga rumah dan anak-anak saya.
26.    Andai saya dapat menyisihkan sedikit uang.
27.    Andai bos menghargai saya.
28.    Andai ada orang yang membantu saya.
29.    Andai keluarga saya mengerti saya.
30.   Andai saya di kota besar.
31.    Andai saya dapat segera mulai.
32.    Andai saya bebas.
33.    Andai saya memiliki kepribadian seperti orang lain.
34.    Andai saya tidak terlalu gemuk.
35.    Andai bakat saya diketahui.
36.    Andai saya dapat peluang.
37.    Andai saya dapet keluar dari jerat hutang.
38.    Andai saya tidak gagal.
39.    Andai saya tau caranya.
40.   Andai semua orang tidak memusuhi saya.
41.    Andai saya tidak terlalu banyak cemas.
42.    Andai saya dapat menikahi orang yang tepat.
43.    Andai orang-orang tidak terlalu bodoh.
44.    Andai keluarga saya tidak terlalu boros.
45.    Andai saya yakin pada diri saya sendiri.
46.    Andai nasib baik memihak pada saya.
47.    Andai saya tidak lahir dengan zodiak yang salah.
48.   Andai tidak ada yang namanya takdir.
49.   Andai saya tidak harus bekerja terlalu keras.
50.   Andai saya tinggal di lingkungan yang lain.
51.    Andai saya tidak punya rasa malu.
52.    Andai saya tidak punya masa lalu.
53.    Andai saya punya usaha sendiri.
54.    Andai orang lain mau mendengarkan saya.
55.   Andai.. saya memiliki keberanian untuk melihat siapa diri saya sebenarnya, saya akan cari tahu apa yang salah dengan diri saya, dan memperbaikinya. Dengan begitu, saya akan memiliki peluang untuk mengambil manfaat dari kesalahan dan belajar sesuatu dari pengalaman orang lain karena saya tahu ada sesuatu yang salah dengan saya atau saya sudah berada di tempat yang seharusnya. Andai saya telah mengeluarkan waktu untuk menganalisis kelemahan saya dan tidak membuang waktu mencari alibi untuk menutupinya!


(dikutip dari: Zuhud Rozaki, The Big 4 In Life)

Kisah Anthony Robbins

 


         Anthony Robbins hanyalah lulusan SMU. Memulai keriernya sebagai seorang pembersih toilet. Salah satu ruang toilet disulapnya menjadi tempat tinggalnya. Pekerjaannya adalah membersihkan toilet setiap pelanggan datang untuk buang air kecil.

Suatu saat, toilet Anthony Robbins menjadi sepi. Selidik punya selidik ternyata sepinya pelanggan dikarenakan banyaknya gelandangan dan pengemis yang tinggal di depan toilet tersebut.  Pemilik toilet menyuruh Anthony untuk mengusir setiap gelandangan atau pengemis yang mendekati toiletnya. Anthony bukanlah orang yang tega melakukan hal seperti itu karena dirinya memang orang yang tidak punya, sehingga bisa merasakan kondisi mereka. Oleh karena itu, dia memiliki keprihatinan terhadap orang lain yang sama-sama tidak mampu. Namun disisi lain, Anthony harus menuruti perinyah bosnya.

Maka, Anthony mengusir para gelandangan yang datang bukan dengan cara kekerasan, melainkan dengan menasihati mereka dan memberi motivasi agar mau mengubah hidupnya. Akhirnya setiap gelandangan dan pengemis yang datang akan pergi lagi setelah mendengar nasihat Anthony. Selang beberapa tahun, Anthony sedang berjalan, is ditegur oleh seseorang yang tidak dikenalinya.

“Hai, Anthony, apa kabar?” sapa orang itu.

“Baik-baik saja. Maaf, Anda siapa ya?” jawab Anthony.

Ternyata orang tersebut adalah salah satu gelandangan yang pernah dinasihati Anthony. Sekarang dia telah sukses dan menjadi manager di sebuah perusahaan. Orang tersebut merasa bahwa Anthony memiliki bakat yang luar biasa dalam memotivasi orang lain. Setelah itu, Anthony diajak untuk mengisi acara motivasi di perusahaan orang tersebut. Kabar kehebatan Anthony menyebar kemana-mana. Setelah itu, Anthony diminta untuk mengisi acara di berbagai perusahaan. Akhirnya, ia menjadi Motivator papan atas dunia dan pernah menjadi penasihat mantan presiden AS, Bill Clinton. (dikutip dari: Zuhud Rozaki, The Big 4 In Life)

Pemuda dan Hewan Peliharaannya

    Seorang pemuda yang tinggal bersama istri dan ketiga anaknya mengeluh tentang rumahnya yang sangat sempit dan tidak nyaman untuk ditinggali oleh mereka sekeluarga. Suatu hari, ia berkunjung ke rumah guru bijak untuk mengemukakan masalahnya itu.
       “Guru, apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi persoalan yang tengah saya hadapi ini?” Tanya anak muda itu.
     “Apakah kamu memelihara hewan ternak dirumahmu?” sang guru bijak kembali bertanya.
     “Ya, Guru. Di pekarangan rumah, saya memelihara beberapa ekor ayam, bebek, dan kambing,” jawab si pemuda.
       “Baik,” lanjut sang guru, “Mulai nanti malam, kamu masukkan semua ternak dan hewan peliharaanmu ke dalam rumah. Dan setelah satu minggu kembalilah kesini untuk melaporkan hasilnya.”
      Anak muda itu kembali ke rumahnya dan mulai menjalani nasihat dari sang guru bijak. Lima ekor ayam, delapan ekor bebek, dan empat ekor kambing yang biasanya ditempatkan di kandang mereka di halaman rumah, mulai malam itu semuanya dimasukkan ke dalam rumah bersama penghuni lainnya.
      Semalaman si pemuda dan keluarganya tidak bisa tidur karena udara di dalam rumah menjadi sangat pengap, bau kotoran ternak, dan berisik dengan suara-suara hewan peliharaan tersebut. “Mengapa jadinya seperti ini?” pikir anak muda itu dalam hati, “Saya mencari penyelesaian masalah, tetapi mengapa persoalan menjadi lebih besar?”
     Seminggu kemudian, si pemuda sudah tidak sabar menemui sang guru bijak. “Guru, setelah saya menuruti nasihat Guru, persoalan yang saya hadapi bukan berkurang, malah semakin bertambah.” Ungkap pemuda itu.
    Sembari tertawa si guru bijak menjawab, “Kalau begitu, mulai nanti malam kamu keluarkan semua hewan peliharaanmu dari dalam rumah. Kembalikan mereka ke kandang masing-masing.”
      Mendengar perintah sang guru bijak, si pemuda bergegas kembali ke rumahnya untuk mengeluarkan semua hewan peliharaannya. “Wah, sekarang benar-benar terasa lega, rumahku tidak sempit seperti dulu lagi.” Seru si pemuda kegirangan.  (dikutip dari: Sulaiman Budiman, Berani Menertawakan Diri Sendiri)

Keluarga dan Keruwetannya

Suatu hari, seorang wanita muda menceritakan tentang keruwetan keluarganya, “Beberapa tahun yang lalu, saya menikah dengan seorang duda kaya yang memiliki seorang anak perempuan cantik yang telah berusia 25 tahun. Anak gadis itu pun otomatis menjadi anak angkat saya.”
“Ayah saya yang sudah lama ditinggal mati ibu saya, diam-diam tertarik dengan anak angkat saya itu, dan kemudian mereka pun menikah. Sekarang, anak angkat saya menjadi ibu angkat saya, dan anehnya, ayah saya sekarang menjadi menantu saya.”
“Suami saya yang sebelumnya memanggil ayah saya, Ayah Mertua, sekarang malah terbalik, ayah saya memanggil Ayah Mertua ke suami saya. Pusing kan?” katanya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
“Keruwetan semakin parah ketika saya sendiri melahirkan seorang anak perempuan. Anak perempuan saya harus memanggil nenek kepada anak perempuan suami saya yang sekaligus juga adalah kakak angkat dari anak saya. Ayah saya yang juga adalah menantu saya harus dipanggil kakak ipar oleh anak perempuan saya, padahal ayah saya adalah kakek dari anak perempuan saya.”
“Kepusingan semakin menjadi ketika suatu hari anak perempuan suami saya yang juga ibu angkat saya, melahirkan seorang anak laki-laki. Saya harus memanggil cucu kepada bayi yang baru lahir itu, tetapi ia juga adalah adik laki-laki saya karena ia adalah anak dari ayah saya. Maka saya adalah nenek dari adik saya sendiri. Seru kan?” katanya sambil menertawakan diri sendiri. (dikutip dari: Sulaiman Budiman, Berani Menertawakan Diri Sendiri)

Juragan Kapal

            Konon, pada suatu waktu di Yunani, hiduplah seorang pemuda miskin yang bercita-cita ingin membahagiakan orang tua dan memperbaiki nasibnya dengan melamar kerja sebagai petugas kebersihan di sebuah perusahaan di Athena.

            Untuk mendapatkan pekerjaan tersebut ia harus bersaing dengan ratusan pelamar lainnya. Dari sekian banyak calon, akhirnya tersisa lima orang saja yang akan mengikuti tahap akhir penerimaan karyawan, salah satunya adalah pemuda itu. Sekalipun ia memiliki sikap dan penampilan yang menarik, tetapi akhirnya dia harus kecewa dengan keputusan para penyeleksi dan menolaknya, karena ternyata ia tidak dapat membaca dan menulis, alias buta huruf.

        Kejadian itu sangat memukul si pemuda yang sudah sangat optimis bekerja di perusahaan tersebut. Dalam keadaan hampir putus asa, akhirnya si pemuda berkenalan dengan seorang awak kapal yang mengajaknya untuk ikut berlayar ke Inggris. Sejak peristiwa itu, tidak ada yang mengetahui kabar si pemuda.


         Suatu hari ada seorang pengusaha kapal yang sedang diwawancarai oleh seorang wartawan. Sang wartawan tertarik dengan kisah sukses sang pengusaha.


Wartawan   : “Mengapa bapak tidak menulis sebuah buku autobigrafi sebagai warisan dan   catatan sejarah?” Tanya si wartawan.


Pengusaha : “Rasanya hal itu sangat mustahil saya lakukan. Perlu Anda ketahui bahwa saya ini tidak bisa membaca dan menuli, bagaimana mungkin saya mampu membuat sebuah buku autobiografi..” jawab si pengusaha.


Si wartawan terkejut, kemudian ia menanggapi:  “Sayang sekali, Pak, seandainya saja Bapak bisa membaca dan menulis, Bapak pasti lebih sukses dibandingkan dengan apa yang sudah Bapak capai saat ini.”


Penghusaha: “Kamu keliru besar, Anak Muda, kalau saya bisa membaca dan menulis, saya tidak akan jadi pengusaha kapal, tapi saya sudah jadi pegawai kebersihan di Athena.” Jawabnya.


Wartawan: “ha.. ha.. ha.. Betul juga ya, Pak..” jawab si wartawan seraya mengangguk-anggukkan kepala karena kekagumannya terhadap pengusaha kapal yang gigih itu.
(dikutip dari: Sulaiman Budiman, Berani Menertawakan Diri Sendiri)

Brainwashing = Hipnosis. Benarkah?


Begitu marak pemberitaan tetang pencucian otak (brainwashing) yang sedang terjadi di Indonesia. Pelaku cuci otak umumnya merekrut mahasiswa atau usia pelajar. Menyeramkan memang, tiba-tiba diculik oleh oknum-oknum yang menyamar, kemudian dicekoki dengan paham-paham baru yang sesungguhnya jauh dari konsep ‘benar’. Besar dugaan Muhammad Syarif (pelaku bom bunuh diri Cirebon) juga merupakan salah satu korban cuci otak. Perilakunya yang tiba-tiba anarkis (ungkap sang ayah), menghilang untuk beberapa hari, kemudian kembali dengan keadaan yang sudah tidak bernyawa. Wow..

Tapi banyak yang mengaitkan pencucian otak sama dengan hipnosis. Benarkah? Ketika kita membandingkan hipnosis dengan pencucian otak, dua hal ini terlihat berbeda.
Apa itu Hipnosis?
·         Hipnosis membutuhkan persetujuan dari sang subjek (pihak yang akan dihipnotis). Jika subjek tidak bersedia maka sesi hipnosis pun tidak akan bisa terjadi.
·         Hipnosis memberikan/menghasilkan keadaan yang rileks dan nyaman.
·         Hipnosis seringkali membuat subjek merasa segar sesaat setelah proses hipnosis selesai.
·   Dapat meningkatkan hubungan yang lebih baik antara kita dan komunitas dengan hadirnya kita sebagai pribadi yang lebih baru melalui proses hipnoterapi. (Hipnoterapi adalah salah satu aplikasi hipnosis, yang menggunakan hipnosis untuk menghilangkan masalah emosional, phobia, dsb.)

Lalu, bagaimana dengan cuci otak?
·          Cuci otak dilakukan tanpa persetujuan.
·         Dalam pelaksanaannya, korban mengalami intimidasi (misal: kelaparan dan kurang tidur). Dan tentu saja penyebab diatas tidak akan memberikan hasil yang lebih baik.
·          Cuci otak juga mengisolasi korban dari lingkungan sekitar dan komunitasnya.
     (tambahan: cuci otak lebih banyak merekrut orang-orang introvert atau orang-orang yang tertutup dan lebih sering terkonsntrasi pada dirinya sendiri).
           
Di lain pihak, sumber lain mengatakan bahwa cuci otak hampir sama dengan hipnosis. Hanya berbeda pada teknik pelaksanaan serta efek cuci otak yang bertahan lebih lama. Bingung? Saya juga (haha). Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari segala yang terjadi disekitar kita. Dan yang lebih penting adalah jangan jadikan diri kita sebagai korban pencucian otak baru. Serem.. Waspadalah!! :D

Rabu, 04 Mei 2011

Berpisah (?)

Ya, benar saja.. Kali ini aku dihadapkan oleh salah satu peristiwa yang paling berat. ‘Berpisah’ adalah salah satu hal yang paling aku benci. Karena ia akan meninggalkan kesedihan, air mata, kesendirian mungkin bahkan kesepian. Tapi bagaimanapun perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Ini hanyalah salah satu cara Allah untuk membuat kita kuat menghadapi sesuatu yang baru. Yang akan mencetak kita menjadi pribadi yang baru pula, Insha Allah..
NEVER DIE (New gEneration of Veneration Excellent Realm Dua belas Ipa Enam) adalah salah satu perkumpulan murid-murid yang memiliki visi dan misi yang sama. Mengguncang dunia! (lho?). Dan disitulah aku dipertemukan dengan berbagai macam kepribadian. Teman-teman dan sahabat-sahabat yang telah banyak menggoreskan ‘tinta’nya dan memberikan warna yang beragam di kanvas perjalanan hidupku.
Sesungguhnya sangat beraaat sekali jika harus berpisah dengan kalian. Dan rasanya sangat sulit jika aku harus menanggalkan seragam putih abu-abu ini. Menjadikan tawa canda, tangis haru, suka duka, senang dan susah sebagai sebuah kenangan. Tinggal sebuah kenangan masa SMA. Tapi waktu telah berbicara. “Dimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan.” (mewek.. L)
Semoga perpisahan ini bukanlah akhir dari segalanya. Dan semoga kelak dipertemukan dengan keadaan yang jauh lebih baik. Dengan kesuksesan yang sudah ada di tangan kita masing-masing. Amin..
*saya pribadi minta maaf atas peristiwa yang tidak mengenakkan yang terjadi  kemarin di hari perpisahan @ Tiara Convention Hall. Seharusnya itu menjadi hari yang tidak terlupakan. Ya, memang benar tidak terlupakan untukku pribadi (hehe). Maaf teman-teman.. That was out of my control. Saya mohon maaf untuk beberapa sahabat yang telah saya kecewakan. Apapun hasilnya, I love you for two times of my life: Now and Forever :’)





EDCOUSTIC – Sebiru Hari Ini
Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hari kita, bersama disini..
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah..
            Bukankan hati kita telah lama menyatu
            Dalam tali kisah persahabatan Illahi..
            Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
            Hapus air mata meski kita kan terpisah..
Selamat jalan teman, tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita, sebiru hari ini..